Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantrum pada Orang Dewasa, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 10/05/2022, 10:33 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata tantrum? Mungkin yang terbayar adalah anak kecil yang menangis meronta-ronta di lantai karena keinginannya tidak terpenuhi. Tahukah Anda bahwa tantrum juga bisa terjadi pada orang dewasa dan menjadi masalah yang serius?

Tantrum pada orang dewasa

Tantrum sebenarnya adalah kejadian yang normal terjadi pada anak-anak. Ini merupakan bagian dari perkembangan emosional anak, dimana anak-anak masih belajar mengenali dan mengekspresikan emosinya.

Perkembangan dari anak-anak menjadi dewasa seharusnya membuat seseorang mampu mengontrol dan menyatakan emosinya dengan baik. Pada beberapa kondisi, orang dewasa tidak mampu menyampaikan emosinya dan muncul sebagai emosi yang meledak-ledak.

Munculnya tantrum pada orang dewasa bisa terlihat baik secara emosional, maupun secara fisik. Beberapa tanda tantrum pada orang dewasa adalah mudah marah, mondar-mandir dengan cepat ketika marah, gestur tubuh yang agresif seperti mengepalkan tangan, tubuh tegang, dan berbicara dengan cepat.

Namun, pada orang dewasa, tantrum adalah masalah yang serius dan tidak bisa dianggap remeh. Tidak hanya karena suasana ini mengganggu orang di sekitarnya, namun juga karena bisa membahayakan dirinya sendiri.

Dilansir dari Psych Central, orang dewasa yang memiliki tantrum biasanya disertai dengan gangguan mental lainnya, contohnya gangguan kepribadian dan gangguan kecemasan.

Penyebab tantrum pada orang dewasa

Dilansir dari Psychology Today, terdapat beberapa penyebab orang dewasa mengalami tantrum. Berikut penjelasannya.

1. Kecemasan dan ketakutan

Kecemasan dan ketakutan adalah akar dari amarah. Seseorang yang tidak mampu mengontrol kecemasan dan rasa takutnya memiliki risiko untuk mengekspresikannya dalam bentuk amarah yang meledak-ledak.

Baca juga: Kapan Ledakan Emosi pada Anak-anak Harus Diwaspadai?

2. Emosi yang terakumulasi

Setiap emosi harus diselesaikan dengan tuntas. Emosi yang terpendam hanya akan membuat bom waktu yang siap meledak kapan saja menjadi bentuk tantrum pada orang dewasa. Penting untuk mengetahui bagaimana cara menyalurkan emosi dengan cara yang baik agar tidak menumpuk di dalam diri Anda.

Mampu menyalurkan emosi dengan baik tidak hanya menurunkan risiko mengalami tantrum, namun juga membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih mudah beradaptasi dan memiliki toleransi stres yang lebih tinggi.

3. Trauma

Trauma pada seseorang sebenarnya berkaitan dengan poin nomor 2 di atas. Trauma bisa jadi memicu emosi yang terpendam dan bisa meledak kapan saja. Orang yang memiliki trauma biasanya mudah terpancing, mudah marah, dan sering merasa tidak terima terhadap perlakuan orang di sekitarnya.

4. Memiliki gangguan mental

Seperti yang telah disebutkan di atas, biasanya orang dewasa yang mengalami tantrum memiliki gangguan mental lainnya. Gangguan mental tersebut bisa jadi penyebab seseorang mengekspresikan emosinya secara berlebih.

Contohnya, orang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik, mereka akan menggunakan tantrum sebagai cara untuk menarik perhatian atau sebagai mekanisme untuk memanipulasi orang lain.

Cara mengatasi tantrum pada orang dewasa

Tantrum pada orang dewasa bisa diatasi dengan beberapa hal sebagai berikut:

  • Ketahui pemicu tantrum Anda muncul dan hindari sebisa mungkin. Anda bisa mencatat jurnal untuk mengetahui pemicu apa saja yang terjadi.
  • Berlatih melakukan relaksasi
  • Berlatih cara berkomunikasi yang baik
  • Konsultasikan diri Anda kepada tenaga profesional, seperti psikolog dan psikiater.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com