KOMPAS.com - Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat baru.
Ini berbeda dengan perubahan fisika yang perubahannya tidak menghasilkan suatu zat baru.
Melalui perubahan kimia, sifat-sifat zat baru yang dihasilkan berbeda dari zat sebelumnya.
Perubahan kimia atau reaksi kimia dapat dilihat dari perubahan yang disebabkan oleh reaksi tersebut.
Perubahan kimia kerap diikuti oleh perubahan-perubahan seperti terbentuknya endapan, perubahan warna, terbentuknya gas, dan adanya perubahan suhu.
Baca juga: Senjata Kimia Mematikan dan Jenis-Jenisnya
Untuk lebih memahami mengenai perubahan kimia, dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah contoh-contoh perubahan kimia:
Kertas yang dibakar akan menghasilkan zat baru, yaitu abu, yang memiliki sifat sangat berbeda dengan kertas.
Abu hasil dari pembakaran kertas tidak dapat berubah kembali menjadi kertas karena telah menjadi suatu zat yang baru.
Besi yang mengalami perkaratan akan menghasilkan zat baru, yaitu karat.
Zat yang ada pada karat besi sangat berbeda dengan zat pada besi semula.
Karat besi hasil dari perkaratan tidak dapat berubah kembali menjadi besi.
Besi dapat mengalami perkaratan karena besi bereaksi dengan oksigen yang berada di udara atau di air.
Baca juga: Jenis-jenis Pemisahan Campuran Secara Kimia
Sifat Kimia zat berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami oleh zat tersebut.
Contoh sifat-sifat kimia zat adalah sebagai berikut:
1. Mudah terbakar