Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISPA pada Anak, Gejala yang Perlu Diwaspadai dan Pencegahannya

Kompas.com - 22/03/2022, 17:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dapat menyerang segala usia, tapi sangat rentan menyerang anak-anak.

Penyakit ini terjadi akibat infeksi saluran pernapasan bagian atas, yang meliputi hidung, rongga hidung, sinus, tenggorokan atau faring, dan kotak pita suara atau laring.

Infeksi ISPA dapat mencakup tonsilitis atau amandel, flu, sinusitis, rhinitis, laringitis, dan faringitis. Adapun anak yang terserang ISPA cenderung akan rewel dan nafsu makan berkurang.

 Baca juga: 5 Gejala Long Covid pada Anak yang Paling Sering Muncul

Apa saja gejala ISPA yang perlu diwaspadai?

Melansir laman resmi Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, penyakit ISPA lebih sering terjadi ketika musim hujan. Infeksi saluran pernapasan atas bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri.

Virus penyebab ISPA antara lain rhinovirus, adenovirus, virus coxsackie, parainfluenza, dan RSV (respiratory syncytial virus). Sedangkan bakteri yang bisa menyebabkan ISPA meliputi streptokokus, hemolitikus, stafilokokus, pneumokokus, hemofilus, influenza, bordetella pertusis dan korinebakterium diffteria.

Virus dan bakteri penyebab ISPA bisa menyebar dan menular dengan hanya menghirup percikan droplet saat penderitanya batuk atau bersin.

Selain itu, penyebaran juga bisa terjadi saat seseorang memegang benda yang telah terkontaminasi virus atau kuman penyebab ISPA dan secara tak sadar menyentuh hidung atau mulutnya.

Anak-anak yang terinfeksi ISPA akan mengalami beberapa gejala seperti hidung tersumbat atau pilek, bersin, dan batuk-batuk. Adapun infeksi saluran pernapasan atas dapat ditandai dengan sakit tenggorokan yang menyebabkan suara serak, mata terasa sakit, berair, dan kemerahan.

 Baca juga: 13 Tanda Bahaya Covid-19 pada Anak, Apa Saja?

Tak jarang, penderita ISPA akan mengalami sakit kepala, nyeri otot atau myalgia, demam, dan sakit saat menelan. Dituliskan Cleveland Clinic, gejala-gejala yang diakibatkan oleh infeksi virus biasanya menetap selama 1-2 minggu.

Lebih lanjut, meski gejala ISPA akan mereda dengan sendirinya, anak perlu mendapatkan perawatan di rumah agar dapat beristirahat dengan cukup dan lebih nyaman.

Walaupun kondisi dapat membaik seiring waktu, ISPA pada anak-anak perlu diwaspadai apabila semakin lama semakin parah atau mengalami sejumlah gejala tertentu.

Anak yang mengalami gejala ISPA disertai sesak napas, napas berbunyi, nyeri di bagian dada atau perut, kejang-kejang, bahkan penurunan kesadaran harus diwaspadai.

Selain itu, waspadai kondisi apabila bibir dan kuku tampak kebiruan, kulit menjadi pucat dan teraba dingin, serta terjadi gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.

Apabila anak-anak mengalami gejala-gejala tersebut, kemungkinan ISPA telah menyebabkan komplikasi yang lebih berat dan membutuhkan penanganan kesehatan sesegera mungkin.

Baca juga: Cegah Stunting pada Anak, Ini Pentingnya Pemenuhan Nutrisi bagi Ibu Hamil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com