Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Menunjukkan Nenek Moyang Orca Bukanlah Pemakan Paus

Kompas.com - 15/03/2022, 08:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orca atau paus pembunuh dikenal sebagai mamalia yang memburu dan memakan mamalia laut lainnya, seperti anjing laut dan lumba-lumba.

Bahkan, orca diketahui pula menyerang anak paus balin hingga paus dewasa.

Namun ternyata sebuah studi mengungkap dan memberikan wawasan baru, bahwa jutaan tahun yang lalu, nenek moyang mereka justru merupakan pemakan ikan kecil.

Temuan ini pun menunjukkan keturunan orca setelah itu telah berdaptasi untuk berburu mangsa yang lebih besar, seperti lumba-lumba dan paus lain.

Baca juga: Kabar Terbaru, Paus Bungkuk Dihapus dari Daftar Spesies Terancam

Seperti dikutip dari New Scientist, Senin (14/3/2022) peneliti menarik kesimpulan tersebut usai melakukan analisis terhadap fosil kerabat paus pembunuh yang berusia 1,4 juta tahun.

Pada fosil itu, peneliti menemukan bahwa kerabat paus pembunuh memiliki gigi kecil, menjadi bukti kalau paus memakan ikan kecil daripada mamalia laut besar.

"Ini adalah fosil luar biasa yang membantu menentukan asal usul makanan unik paus pembunuh dan juga paus pembunuh palsu (false killer whales)," kata Giovanni Bianucci, dari University of Pisa, Italia.

Meski belum mengetahui secara waktu yang tepat, tetapi peneliti berpendapat cetacea ini berevolusi untuk memakan mamalia laut kurang dari satu juta tahun yang lalu.

Orcas (Orcinus orca) dan juga paus pembunuh palsu (Pseudorca crassidens) merupakan spesies cetacea yang hidup, yang memakan mamalia laut lainnya. Namun, menentukan kapan mereka berevolusi memang cukup sulit, karena fosil yang sangat langka.

Jadi Bianucci pun mengaku terkejut, ketika ada seorang kolektor pribadi menemukan kerangka paus pembunuh palsu dari zaman Pleistosen di pulau Rhodes Yunani pada tahun 2021.

Untungnya, spesimen itu kemudian disumbangkan ke Museum Mineralogi dan Paleontologi Stamatiadis di pulau itu.

Analisis spesimen mengungkapkan, bahwa fosil itu baru bagi sains sehingga tim peneliti menamainya Rododelphis stamatiadisi.

Baca juga: Demi dapat Pasangan, Paus Bungkuk Tempuh Perjalanan Sejauh 6.000 Kilometer

Peneliti mencatat fosil Rododelphis stamatiadisi memiliki tubuh sepanjang 5 meter, yang mirip dengan paus pembunuh palsu modern.

Namun fosil memiliki gigi yang lebih kecil dan tak memiliki lekukan yang dalam, yang merupakan adaptasi untuk mengunyah tulang mamalia yang keras.

Hal tersebut akhirnya membuat peneliti menyimpulkan, bahwa Rododelphis stamatiadisi berburu mangsa yang lebih kecil seperti misalnya ikan blue whiting yang hanya memiliki panjang 30 sentimeter.

Temuan ini pun menjadi penting, karena memberikan wawasan baru salah satunya membalikkan teori populer mengenai paus balin yang menjadi berukuran raksasa karena untuk menghindari serangan paus pembunuh.

Studi ini dipublikasikan di Current Biology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com