Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Mengidentifikasi Ribuan Tanaman yang Berpotensi Mengandung Banyak Vitamin B

Kompas.com - 27/02/2022, 17:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekelompok peneliti berhasil mengidentifikasi lebih dari 1.000 spesies baru tanaman yang bisa dikonsumsi, dan diduga mengandung banyak vitamin B. Tanaman itu, kata mereka berpotensi untuk mengatasi kekurangan vitamin B bagi banyak orang di seluruh dunia.

Tim peneliti yang berasal dari Royal Botanic Gardens, Kew dan Imperial College London, menemukan setidaknya 1.044 spesies tanaman yang belum banyak dimanfaatkan, dengan sumber vitamin B.

Untuk diketahui, vitamin B adalah senyawa yang telah terbukti membantu memecah dan melepaskan energi dari makanan, memperbaiki serta menjaga sistem saraf manusia.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Plants pada Kamis (24/2/2022), peneliti mengumpulkan data kandungan vitamin B pada hampir 300 spesies tanaman yang telah diketahui nutrisinya.

Baca juga: Lebih dari 500 Spesies Baru Sepanjang 2021, dari Dinosaurus hingga Tanaman

Kemudian, mereka menemukan bahwa beberapa spesies yang berkerabat dekat dengan tanaman tersebut memiliki nutrisi yang hampir sama.

Dari 1.044 spesies tanaman, peneliti mencatat ada lima vitamin B yang mungkin terkandung di dalamnya, termasuk vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5 serta vitamin B9.

“Kami memprediksi profil vitamin B dari lebih dari 6.400 tanaman yang dapat dimakan yang belum ada data nutrisinya, dan mengidentifikasi 1.044 spesies sebagai sumber utama vitamin B yang menjanjikan,” ujar mereka seperti dilansir dari Independent, Sabtu (26/2/2022).

Adapun speises tanaman yang diidentifikasi itu mencakup buah dan biji beberapa Baobab (Adansonia) dari Madagaskar yang terancam kelestariannya, dan merupakan sumber vitamin B.

Selain itu, spesies Secale africanum yaitu gandum hitam liar yang ditemukan di Karoo, Afrika Selatan juga merupakan sumber vitamin.

Namun, tanaman ini telah mengalami penurunan jumlah akibat penggembalaan ternak yang berlebihan, pengelolaan lahan yang buruk, dan penyakit.

“Pertama kita harus menjamin tanaman tetap tersedia di alam liar dalam jangka panjang, dan kita tahu bagaimana memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya," terang penelti dari Imperial College London, Cantwell-Jones.

Spesies tanaman yang tidak terancam dan baru diidentifikasi sebagai sumber vitamin B potensial termasuk genus Digitaria, seperti rumput fonio. Beberapa spesies kerabatnya yang berasal dari sabana di Afrika Barat juga memiliki kandungan nutrisi serupa.

Mereka menambahkan, oat Ethiopia (Avena abyssinica) pun termasuk ke dalam makanan tradisional yang kurang dimanfaatkan, padahal memiliki potensi nutrisi tinggi.

Tanaman-tanaman ini dapat mewakili sumber makanan utama di masa depan, karena tumbuh dengan cepat dan tahan terhadap iklim panas maupun kering.

Baca juga: Gejala Kekurangan Vitamin B, Kelelahan hingga Anemia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com