KOMPAS.com - Tanah merupakan bagian kerak Bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Struktur tanah yang berongga menjadi tempat yang sangat baik bagi akar tumbuhan untuk tumbuh.
Manusia dan hewan sangat bergantung pada tumbuhan untuk bernapas dan mendapatkan bahan makanan.
Oleh sebab itu, menjaga kelestarian tanah berarti menjaga kehidupan makhluk hidup di Bumi.
Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hubungan antara pelapukan dengan pembentukan tanah adalah pelapukan pada batuan merupakan proses yang mengawali pembentukan tanah.
Baca juga: Proses Menstruasi dan Hormon yang Berperan
Setelah itu, batuan yang sudah mengalami pelapukan akan dimasuki air dan udara.
Air dan udara merembes masuk ke dalam batuan. Akibatnya, terjadi pelapukan di dalam batuan.
Pada proses ini, makhluk hidup akan mulai tumbuh pada lapisan permukaan batuan tersebut karena adanya air dan udara.
Namun, organisme yang dapat berkembang pada tahapan proses pembentukan tanah ini masih sangat terbatas, seperti lumut dan mikroba.
Kemudian, batuan mulai ditumbuhi rumput dan tumbuhan kecil. Akar tumbuhan tersebut masuk ke dalam batuan dan perlahan-lahan akan menghancurkannya.
Baca juga: Temuan Tempat Pembalseman Mumi Jadi Petunjuk Proses Mumifikasi Mesir
Seiring waktu, batuan akan hancur dan menjadi unsur mineral pembentuk tanah.
Dengan terbentuknya humus, tanah menjadi lebih subur sehingga tumbuh-tumbuhan dengan ukuran lebih besar dapat tumbuh.
Adapun waktu yang diperlukan untuk mengubah batuan menjadi tanah subur sangat lama bisa sampai ratusan tahun.
Tanah terdiri dari beberapa komponen, yakni bahan padatan (mineral), bahan organik, air, dan udara.
Komposisi komponen tanah tersebut dapat berubah dan berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Baca juga: Proses Kristalisasi, Metode Pemisahan Campuran Garam dari Air Laut