Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2022, 12:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Lonjakan varian Omicron terus terjadi. Walaupun begitu, gejala yang ditimbulkan kebanyakan hanya gejala ringan, sehingga sebagian besar pasien hanya melakukan isoman di rumah.

Cara sembuh dari Omicron

Pemerintah telah memberikan sarana untuk telemedicine dan menyediakan obat untuk pasien terkonfirmasi positif yang isolasi mandiri di rumah. Walaupun begitu, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mendukung obat-obatan tersebut untuk sembuh dari Omicron.

1. Waspadai gejala Omicron yang menyerang pernapasan

Sebagian besar gejala Omicron adalah gejala ringan seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam, dan pegal-pegal. Waspada jika Anda mengalami gejala respirasi, seperti sesak napas dan nyeri dada. Dengan mencegah gejala yang lebih berat, Anda bisa sembuh dan kembali pulih dari Omicron.

Jika Anda mengalami gejala pernapasan dan berisiko tinggi, pastikan Anda memiliki akses pada alat untuk mengukur saturasi oksigen di tubuh Anda. Terutama pada pasien dengan komorbid atau mengalami sesak napas dan dada sakit.

2. Meningkatkan imunitas

Meningkatkan imun tubuh bisa membuat gejala yang timbul lebih ringan sehingga Anda bisa sembuh dari Omicron. Untuk meningkatkan imun tubuh, Anda bisa melakukan olahraga ringan dan mengonsumsi makanan yang bergizi.

3. Sediakan obat-obatan dasar

Gejala varian Omicron umumnya ringan. Anda bisa menggunakan obat-obatan dasar untuk meredakan gejala tersebut. Untuk meredakan demam dan sakit pada tenggorokan dan otot, Anda bisa mengonsumsi parasetamol. Sedangkan untuk meredakan gejala batuk pilek, Anda bisa mengonsumsi obat dekongestan dan obat batuk yang dijual bebas di apotek.

Baca juga: Omicron Siluman, Gejala, dan Orang yang Rentan Terkena Varian Ini

4. Minum air dan istirahat yang cukup

Hidrasi yang baik akan membantu tubuh tetap optimal melakukan fungsinya, termasuk mengurang rasa lemah dan pusing. Selain itu, istirahat yang cukup juga membantu tubuh agar lebih fit untuk melawan virus.

5. Terapi antibodi monoklonal

Saat ini, terapi yang sudah mendapat persetujuan FDA adalah terapi antibodi monoklonal. Namun, penggunaannya masih sangat terbatas dan ditujukan untuk pasien yang mengalami gejala parah. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com