Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dasar Laut Penuh Kehidupan, Dua Pertiganya Belum Teridentifikasi

Kompas.com - 06/02/2022, 20:46 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dasar laut dalam penuh dengan bentuk kehidupan yang belum ditemukan yang membantu mengatur iklim Bumi.

Hal tersebut diketahui setelah peneliti mengurutkan DNA dari sedimen laut dalam di seluruh dunia.

Mengutip Live Science, Minggu (6/2/2022) mereka menemukan setidaknya ada tiga kali lebih banyak kehidupan di dasar laut daripada di lautan yang lebih dangkal.

Terlebih lagi hampir dua pertiga dari kehidupan itu belum teridentifikasi secara resmi.

"Sudah diketahui sejak 1960-an bahwa keanekaragaman spesies sangat tinggi di laut dalam. Apa yang baru tentang penelitian ini adalah bahwa ada banyak keragaman baru di tingkat taksonomi yang lebih tinggi," ungkap Andrew Gooday, salah satu penulis studi di National Oceanography Centre, Inggris.

Baca juga: Ubur-Ubur Hantu Raksasa, Makhluk Laut Raksasa yang Misterius

Dengan kata lain, ada banyak garis keturunan evolusi yang tak diketahui menunggu untuk ditemukan.

Dasar laut dalam mencakup lebih dari setengah permukaan Bumi dan merupakan rumah bagi beberapa ekosistem yang paling jarang dipelajari. Nah, dalam studi ini, peneliti berusaha melengkapi gambaran dan memberikan pandangan global tentang keanekaragaman hayati di laut dengan melihat DNA dasar laut di dalam sedimen laut dalam.

Tim kemudian mengurutkan DNA dari 418 sampel dasar laut yang dikumpulkan dari semua cekungan samudera utama antara 2010 hingga 2016.

Peneliti kemudian membandingkannya dengan data DNA yang ada dari sisa lautan, memisahkan DNA yang diketahui dari organisme mati yang telah tenggelam ke dasar dari DNA organisme asli dasar laut.

Sebagian besar DNA dasar laut tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok yang dikenal di pohon kehidupan, yang berarti itu milik keluarga, ordo, atau kelompok taksonomi lain yang belum ditemukan.

Studi ini juga fokus pada DNA eukariotikk dari organisme kecil.

"Kita berbicara tentang hewan kecil berukuran kurang dari satu milimeter dan mungkin banyak protozoa, organisme bersel tunggal," jelas Gooday.

Sementara hewan yang lebih besar seperti gurita tak diurutkan, sehingga kekayaan kehidupan laut dalam mungkin lebih besar dari yang ditemukan tim.

Gooday juga mencatat hanya menganalisis DNA yang terkandung dalam sedimen dan bukan singkapan berbatu atau ceruk laut dalam lainnya di mana organise lain mungkin hidup.

Baca juga: Ikan Pacific Football dari Laut Dalam yang Langka Kembali Ditemukan di California

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com