Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Hewan Berbisa dan Hewan Beracun?

Kompas.com - 21/12/2021, 20:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hewan memiliki kemampuan mengeluarkan racun atau bisa untuk melindungi dirinya dari ancaman atau untuk menaklukkan mangsa.

Racun dan bisa yang dimiliki hewan kerap dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan.

Meski demikian, hewan-hewan tertentu bisa menjadi hewan yang berbisa dan beracun pada saat yang sama.

Perbedaan hewan berbisa dan hewan beracun

Dilansir dari National Geographic, hewan berbisa dan beracun sama-sama menggunakan racun, zat yang menyebabkan efek fisiologis berbahaya dan substansial dalam dosis kecil, untuk mempertahankan diri atau menaklukkan mangsa.

Tetapi, hewan berbisa, seperti tawon, mengirimkan racun mereka dengan cara melukai hewan lain, seringkali melalui taring, penyengat, atau tulang belakang. 

Baca juga: Penemuan Hewan Sepanjang 2021, dari Katak Pucat hingga 14 Tikus Celurut

Sebaliknya, hewan beracun mengeluarkan racunnya secara pasif, biasanya melalui kulit, ketika makhluk lain menyentuh atau menelannya, seperti yang dilakukan katak beracun. 

Hewan-hewan beracun

David Nelsen, ahli biologi di Southern Adventist University, Tennessee, mengatakan, spesies beracun hanya menyebarkan racun mereka secara defensif untuk menghindari ancaman predator. Inilah sebabnya racun melewati sistem pencernaan melalui luka ke tubuh.

Ketika ditelan oleh predator, racun ini menyebar ke seluruh tubuh dengan cepat, menyebabkan sakit sementara atau kematian, bergantung pada racun dan dosisnya.

Ikan buntal, misalnya, sangat mematikan karena neurotoksin yang ada di kulit dan organ mereka yang lebih beracun daripada sianida.

Uniknya, banyak hewan beracun tidak memproduksi racunnya sendiri, melainkan mengambilnya dari sumber di lingkungan mereka.

Baca juga: 7 Hewan yang Memiliki Gigitan Terkuat, Salah Satunya Kuda Nil

Contohnya, ikan buntal mendapatkan tetrodotoxin dari bakteri laut. Kemudian, ada ulat kupu-kupu raja yang memakan tanaman milkweed beracun, yang memberi mereka racun di masa dewasa.

Salah satu hewan paling beracun di dunia katak racun emas Kolombia (Phyllobates terribilis) mengonsentrasikan batrachotoxin, mungkin dari kumbang kecil dalam makanannya, dan mengeluarkannya dari kelenjar di kulit.

Satu ekor katak racun emas Kolombia dapat menghasilkan racun yang cukup untuk membunuh beberapa orang.

Cara hewan mengeluarkan racun

Metode yang populer bagi banyak makhluk berbisa untuk mengeluarkan racun adalah dengan gigitan beracun. 

Laba-laba dan ular, misalnya, mengeluarkan racun mereka melalui taring berlubang yang dapat mematikan sistem saraf dan peredaran darah mangsanya. 

Baca juga: 7 Parasit Mematikan pada Hewan dan Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com