KOMPAS.com - Sejumlah kawasan di Antartika akan mengalami Gerhana Matahari Total (GMT) hari ini, Sabtu (4/12/2021). Meski tidak bisa diamati dari Indonesia, namun fenomena gerhana matahari ini masih bisa disaksikan melalui link streaming.
Fenomena Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari sehingga menutupi sebagian atau seluruh cahaya Matahari menuju lokasi tertentu di permukaan Bumi.
Gerhana Matahari Total 4 Desember 2021 kali ini merupakan gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam Seri Saros ke-152.
Gerhana Matahari Total di Antartika dalam Seri Saros 152 ini sebelumnya pernah terjadi pada 23 November 2003, akan terjadi kembali pada 15 Desember 2039 dan 26 Desember 2057.
Baca juga: Gerhana Matahari Total di Antartika Besok, Bisakah Dilihat dari Indonesia?
Mengenai fenomena Gerhana Matahari Total di Antartika Ini, peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, wilayah yang terkena penumbra akan mengalami gerhana sebagian.
Sedangkan, wilayah yang terkena umbra akan mengalami gerhana total. Adapun, lebar umbra Bulan dipermukaan Bumi bervariasi antara 421-450 kilometer.
Sementara, wilayah yang terkena penumbra Bulan akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian dengan lebar gerhana kurang dari 10 persen diameter Matahari.
Andi mengatakan, sayangnya, baik Gerhana Matahari Total (GMT) di Antartika maupun Gerhana Matahari Sebagian (GMS) kali ini tidak dapat diamati di Indonesia.
Namun, fenomena ini masih dapat disaksikan masyarakat dunia, termasuk Indonesia, melalui link streaming Gerhana Matahari Total dari NASA.
Baca juga: Apa Perbedaan Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Cincin?