Oleh: Prof. Dr. dr. Soehartati Argadikosoema Gondhowiardjo, Sp.Rad (K),Onk.Rad
Perlahan namun pasti, kita mulai hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19. Akhir-akhir ini, negara kita menunjukkan adanya perkembangan dalam hal angka vaksinasi, dan turunnya angka penyebaran Covid-19.
Sejak awal pandemi hingga saat ini, para pekerja medis telah bekerja tanpa henti untuk mempercepat jalannya vaksinasi sembari menangani pasien Covid-19.
Namun, apabila dilihat dari perspektif makro terhadap sistem infrastruktur kesehatan, kondisi saat ini bisa jadi melalaikan pengobatan penyakit kronis lainnya yang juga dapat mengancam negeri ini di masa depan.
Baca juga: Kanker Prostat: Pengertian, Penyebab, dan Gejala
Pada momentum bulan kesadaran kesehatan pria tahun ini, seyogianya kita tidak lupa bahwa ini adalah momentum yang tepat bagi kita semua untuk mulai memahami dan meningkatkan kesadaran terhadap kanker prostat kepada orang-orang terkasih – suami, ayah, kakek, dan bahkan para generasi muda.
Jangan biarkan situasi yang tidak terduga ini membuat kita bersikap abai terhadap penyakit tidak menular yang satu ini. Sayangnya, hasil riset dari American Society of Clinical Oncology menemukan bahwa perawatan untuk pria dengan kanker prostat telah menurun secara tajam selama pandemi COVID-19.
Sekarang, mari kita tinjau lebih jauh ke dalam lansekap kanker prostat pada ranah global dan Indonesia.
Berdasarkan American Institute for Cancer Research, kanker prostat adalah kanker kedua yang paling umum terjadi pada pria di dunia. Kanker prostat kebanyakan terjadi pada pria usia 60 tahun ke atas.
Namun, telah terjadi peningkatan terhadap kasus kanker prostat yang terjadi lebih cepat pada pria usia 15 - 40 tahun.
Di Indonesia, Global Cancer Statistics menunjukkan bahwa kanker prostat adalah kanker kelima yang paling umum terjadi pada pria di Indonesia, dengan jumlah kasus baru sebanyak 13.563 pada tahun 2020 sebagaimana juga dilansir dari data International Agency for Research on Cancer dari World Health Organization.
Terlepas dari tingginya angka kasus kanker prostat pada pria di Indonesia, 70% pria yang terdiagnosa dengan kanker prostat baru mencari pengobatan medis ketika sudah terlambat.
Kebanyakan pasien mencari pengobatan ketika mereka sudah mencapai stadium akhir kanker.
Baca juga: SBY Idap Kanker Prostat, Ketahui Penyebab Kanker yang Banyak Menyerang Pria