KOMPAS.com - Masalah gigi berlubang dialami banyak sekali orang. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, 93 persen anak berusia 5 sampai 6 tahun mengalami gigi berlubang.
Selain itu, Riskesdas juga menunjukkan bahwa gigi berlubang adalah penyakit gigi dan mulut dengan proporsi terbanyak, yaitu sebesar 45,3 persen dari total penyakit gigi dan mulut. Ini merupakan masalah yang serius. Padahal, gigi berlubang adalah penyakit gigi dan mulut yang bisa dicegah.
Berikut ini adalah beberapa penyebab utama gigi berlubang:
Berdasarkan Riskesdas 2018, mayoritas penduduk Indonesia sudah memiliki perilaku untuk menyikat gigi setiap hari. Sayangnya, hanya 2,8 persen masyarakat yang menyikat gigi di waktu yang tepat, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Tidak hanya frekuensi menyikat gigi yang penting untuk diperhatikan, namun juga cara menyikat gigi. Anda bisa menanyakan ke dokter gigi Anda bagaimana cara menyikat gigi yang benar dan efektif untuk membersihkan gigi dan mulut.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Gigi Berlubang Tanpa Obat
Sela-sela gigi adalah bagian yang sulit untuk dicapai oleh sikat gigi biasa. Oleh karena itu, Anda memerlukan alat tambahan. Alat untuk membersihkan sela-sela gigi adalah dental floss dan sikat interdental.
Dental floss atau benang gigi saat ini sudah banyak dijual dengan bentuk menggunakan gagang sehingga memudahkan penggunaan. Benang gigi digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi yang rapat.
Sikat interdental merupakan sikat kecil dengan bulu sikat yang mengelilingi 360 derajat di sekitar sikat. Sikat interdental digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi pada gigi yang jarang atau pada pasien yang menggunakan alat ortodonti cekat.
Makan buah-buahan, sayur-sayuran, serta makanan yang kaya kalsium bisa membantu mencegah gigi berlubang dari dalam. Nutrisi yang cukup akan membuat gigi Anda lebih kuat dan tidak rentan terkena karies.
Makanan manis sangat lengket dan mudah melekat pada gigi. Tanpa didukung cara menyikat gigi yang benar, makanan ini akan sulit dibersihkan dan menjadi makanan bagi bakteri penyebab gigi berlubang.
Baca juga: 4 Obat Sakit Gigi Paling Ampuh dan Cepat
Beberapa kasus mungkin membutuhkan proteksi tambahan, seperti aplikasi flouride topikal, atau fissure sealant. Flouride topikal umumnya diberikan pada pasien anak-anak yang giginya rapuh. Sedangkan fissure sealant biasa digunakan pada gigi geraham pasien dengan lekukan yang sangat dalam.
Berkunjung ke dokter gigi enam bulan sekali bertujuan mengevaluasi kondisi gigi dan mulut, serta mengatasi sejak awal jika ada gigi berlubang. Hal ini bisa mencegah gigi berlubang berkembang dan merusak lebih banyak jaringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.