Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 11:31 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Dengan banyak melakukan gerak tubuh, rangka tubuh kita menjadi kuat dan badan menjadi sehat. Rangka tubuh yang kuat akan terhindar dari berbagai penyakit dan mengurangi gejala kelainan pada tulang. Misalnya, kita akan terhindar dari sakit rematik. Tahukah kamu apakah sakit rematik itu?

Sakit rematik

Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi tubuh yang menyebabkan sendi nyeri dan kaku. Penyakit ini juga disebut dengan reumatoid arthritis.

Penyakit ini melibatkan berbagai jaringa di sekitar sendi, seperti kartilago, lapisan sendi, ligamen, dan tulang. Penyakit ini terjadi secara kronis atau dalam jangak waktu yang lama.

Penyebab rematik

Berdasarkan penyebabnya, penyebab rematil terbagi menjadi dua jenis, yaitu rematik primer dan rematik sekunder.

Rematik primer disebut juga dengan rematik idiopatik. Arti idiopatik adalah muncul sendiri dan penyebabnya tidak diketahui.

Sedangkan rematik sekunder adalah rematik yang disebabkan oleh penggunaan sendi secara berlebihan. Contoh beberapa penggunaan sendi secara berlebihan antara lain aktivitas bekerja, olahraga berat, riwayat cedera, dan penyakit sistemik lainnya.

Baca juga: Jenis-jenis Sendi dan Contohnya

Gejala rematik

Rematik bisa menyerang sendi besar maupun kecil. Paling umum, rematik menyerang sendi leher, bahu, tangan, kaki, pinggul, dan lutut.

  • Gejala rematik yang mungkin dirasakan pasien antara lain:
  • Nyeri sendi ketika melakukan aktivitas berat
  • Kaku sendi, terutama di pagi hari ketika bangun tidur
  • Krepitasi atau suara gemeratak pada sendi saat digerakkan
  • Pembengkakan pada srea sendi dan tulang yang terasa sakit.

Pengobatan rematik

Tujuan pengobatan rematik adalah mengurangi rasa sakit, radang, menghentikan kerusakan sendi, dan meningkatkan kemampuan mobilitas penderita.

Beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Obat-obatan antiradang
  • Mengurangi aktivitas berat dan beristirahat
  • Kompres panas dan dingin secara bergantian pada area sendi yang bengkak
  • Banyak mengonsumsi asam lemak omega-3
  • Pengaturan gaya hidup, misalnya menurunkan berat badan pada pasien obesitas dan mengurangi intensitas olahraga yang terlalu berat
  • Fisioterapi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com