Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baby Blues Vs Postpartum Depression, Bagaimana Cara Membedakannya?

Kompas.com - 18/08/2021, 14:03 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Memiliki anak adalah perubahan besar dalam hidup seseorang, terutama seorang wanita. Umumnya, wanita akan merasa bahagia dan bangga dengan kelahiran anaknya. Namun, pada beberapa situasi, ini bisa memicu kondisi baby blues hingga pospartum depression.

Seorang wanita akan mengalami perubahan hormon yang luar biasa setelah melahirkan sehingga mempengaruhi suasana hatinya. Bayi yang baru lahir mungkin akan sering menangis, walaupun di malam hari. Sehingga ibu akan kurang istirahat dan mudah marah.

Tidak hanya itu, seorang ibu mungkin akan khawatir bagaimana merawat bayinya. Mereka akan memikirkan apakah bayinya baik-baik saja, dan berbagai kekhawatiran lainnya. Ini akan memicu stres yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Apa Ayah Bisa Mengalami Baby Blues?

Baby blues

Dilansir dari WebMD, sebanyak 80 persen ibu yang pertama kali melahirkan akan merasakan baby blues. Menurut pakar kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, kondisi ini paling banyak menyerang ibu berusia 18 sampai 25 tahun.

Baby blues adalah kondisi perubahan suasana hati pada ibu yang terjadi dalam waktu jangka pendek. Umumnya, kondisi ini terjadi 2 sampai 3 hari setelah melahirkan. Namun, kondisi ibu akan membaik setelah bayi berusia 1 sampai 2 minggu.

Berikut adalah gejala seseorang mengalami baby blues:

  1. Suasana hati ibu berubah dengan cepat, dari senang ke sedih dan sebaliknya.
  2. Ibu tidak bisa merawat dirinya sendiri seperti makan atau mandi karena sudah terlalu lelah.
  3. Sering merasa mudah marah, kewalahan, dan cemas.

Jika ibu merasakan sedih berkepanjangan, atau bahkan merasa lebih buruk dari sebelumnya, ini bisa jadi gejala postpartum depression.

Baca juga: Tes Darah Sederhana Dapat Prediksi Risiko Baby Blues

Postpartum depression

Postpartum depression adalah gejala yang lebih parah dan lebih lama dari baby blues. Kondisi ini menyerang sekitar 10 persen wanita. Kondisi ini lebih mudah menyerang pada wanita yang telah memiliki riwayat depresi sebelumnya.

Gejala yang ditunjukkan depresi pasca melahirkan adalah sebagai berikut:

  1. Sering menangis, merasa sendirian dan tidak berharga
  2. Merasa tidak pantas menjadi ibu
  3. Tidak melakukan interaksi dengan bayi
  4. Tidak bisa makan, tidur, dan merawat diri karena kewalahan
  5. Mengalami kecemasan dan panic attack

Baca juga: 5 Makanan untuk Meredakan Depresi

Cara mengatasi baby blues dan postpartum depression

Untuk mengurangi gejalanya, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Tidur yang cukup ketika bayi sedang tidur
  • Makan makanan yang bergizi
  • Berjalan kaki atau melakukan olahraga ringan
  • Menerima tawaran bantuan orang lain
  • Jangan terlalu memikirkan pekerjaan rumah. Fokus terhadap bayi dan diri sendiri

Secara umum, itu semua akan meningkatkan kesehatan tubuh ibu dan itu akan membantu membuat perasaan jauh lebih baik. Pada kasus depresi pasca melahirkan, dokter mungkin akan memberi resep obat penenang untuk mengurangi gejala tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com