Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Rusak, NASA Terus Berusaha Perbaiki Teleskop Luar Angkasa Hubble

Kompas.com - 09/07/2021, 19:45 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Space

KOMPAS.com - Pertengahan Juni lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyampaikan bahwa teleskop luar angkasa Hubble mengalami kerusakan.

NASA menyebut, bahwa itu adalah kerusakan paling serius yang dialami Hubble selama lebih dari satu dekade.

Teleskop luar angkasa Hubble sendiri merupakan teleskop luar angkasa terbesar dan paling serba guna yang dimiliki saat ini.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 1990, teleskop ini sudah banyak berjasa bagi dunia ilmu pengetahuan.

Baca juga: Teleskop Luar Angkasa Hubble Rusak Hampir Seminggu, Ini Penyebabnya

Itu mungkin salah satu hal yang membuat NASA masih terus berusaha untuk memperbaikinya.

Dikutip dari Space, Jumat (9/7/2021) pada 13 Juni lalu, Hubble tiba-tiba berhenti melakukan pekerjaannya. Kejadian itu awalnya dicurigai sebagai kasus modul memori yang rusak. Namun ternyata anomali yang terjadi lebih dari pada itu.

Sekarang, lebih dari tiga minggu kemudian, tim NASA masih bekerja untuk menemukan dengan tepat apa yang salah di observatorium tersebut.

"Sampai kita dapat menyelesaikan masalah, itu artinya Hubble tak dapat bekerja. Namun saya tak berpikir pemecahannya berbeda dengan anomali lain yang ditangani NASA," kata Paul Hertz, direktur astrofisika NASA.

Meski begitu tetap saja bukan perkara mudah. Pemecahan masalah anomali lebih rumit, karena para ahli tak dapat melihat atau menyentuh sistem dan memiliki data minimal tentang apa yang terjadi.

"Kita menggunakan petunjuk yang kita miliki dan memahami perangkat keras, kira-kira apa yang bisa dan tak bisa dilakukan, mencoba mengurutkannya untuk memecahkan masalah anomali," ungkap Hertz.

Peneliti pun kini masih terus bekerja untuk mengetahui penyebab potensial dari rusaknya Hubble.

Pada awalnya, tim berharap menemukan masalah di komputer utama Hubble. Tetapi teori itu ternyata tak kurang tepat.

Baca juga: Terdampak Corona, Peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb Ditunda

Hal tersebut membuat ahli harus memeriksa sistem lain yang memiliki risiko dan lebih rumit. Karena risiko itu, NASA pun memperlambat proses pemecahan masalah.

Meski begitu, Hertz dan anggota NASA lainnya tetap menganggap serius anomali ini.

"Kami sengaja tak memberikan tekanan waktu pada tim. Saya memberi tahu mereka bahwa tujuannya adalah untuk memulihkan operasi sains Hubble dengan aman bukan untuk melakukannya dengan cepat," papar Hertz.

Jadi belum waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal pada Hubble.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com