Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Internasional Sains dan Matematika 2020, LIPI Jadi Panelis

Kompas.com - 16/08/2020, 10:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) telah selesai mengadakan Science and Mathematic International Conference (SMIC) yang kedua pekan lalu.

Ketua SMIC 2020, Dr. Mutia Delina mengatakan, acara ini bertujuan untuk menyatukan para sarjana akademis terkemuka, kelompok ilmuwan, dan praktisi multi-disiplin dari seluruh dunia.

Hal ini guna mempresentasikan dan bertukar ide terkait matematika, sains, aplikasinya, tren, dan kebutuhan masa depan.

"Kami menerima 269 pendaftaran dari berbagai negara, dan berbagai tempat di negara bagian Indonesia," kata Mutia dalam sambutannya yang dilakukan secara virtual, Sabtu (8/8/2020).

Baca juga: Obat Corona, Ini Update Immunomodulator Herbal LIPI untuk Pasien Covid-19

"Peserta berasal dari 8 negara: Australia, Bangladesh, Ghana, Indonesia, India, Malaysia, Nigeria, Filipina. Kami bersyukur tahun ini kami memiliki pembicara dari 6 negara yaitu Australia, Hongkong, Indonesia, India, Malaysia, Taiwan."

Selain itu, dia menyampaikan pihaknya telah menerima beberapa makalah dengan topik matematika, sains, dan aplikasinya.

Nantinya, makalah tersebut akan diterbitkan di American Institute of Physics (AIP) Pubishing yang diindeks oleh Scopus.

Dalam acara yang digelar selama dua hari tersebut, yakni 8-9 Agustus 2020, kebanyakan pembicara membahas masalah yang saat ini sedang menjadi perhatian publik.

Mulai dari topik edukasi seperti penelitian dan pendidikan berbasis teknologi di era digital, pembelajaran yang didukung kecerdasan buatan (AI), praktik pedagogi guru dalam mempromosikan penalaran siswa, dan pembelajaran new normal dengan Microsoft Office 365,

Kemudian manfaat probiotik bagi kesehatan manusia dan hewan, memahami kehidupan mikroorganisme di lingkungan ekstrem, hingga metode modifikasi cuaca seperti penyemaian awan.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko ikut berpartisipasi dalam acara tersebut sebagai pembicara.

Dalam kesempatan tersebut, Handoko membahas tentang studi komputasi.

Handoko membahas tentang tantangan-tantangan dalam studi komputasi.

Menurut Handoko, studi komputasi, yang mana erat kaitannya dengan permodelan matematis sulit menangkap fenomena yang "tidak dapat diamati".

Dia mengatakan, tantangan ini terutama muncul dari keterbatasan pengetahuan kita, untuk mendeskripsikan suatu fenomena dalam permodelan matematis tertentu – yang jika mungkin, menggunakan interpretasi fisik yang tepat.

Baca juga: LIPI Targetkan Buat Vaksin Berbentuk Spray, Kapan Selesainya?

Meskipun sifatnya opsional, interpretasi fisik punya peran penting untuk mengembangkan studi lebih lanjut dan untuk membatasi parameter fisik dari permodelan.

Syarat paling mendasar dalam interpretasi fisik ini, model itu sendiri memenuhi kondisi yang membuatnya bisa diamati, yang akan memastikan bahwa semua prediksi lebih lanjut bisa bermakna.

SMIC pertama kali diselenggarakan pada 2-5 November 2018 oleh FMIPA UNJ di Jakarta. Saat itu, konferensi internasional ini mengambil tema Empowering Research and Education in Science & Mathematics for Global Competitiveness.

Seharusnya, SMIC kedua ini diadakan di Jakarta. Namun karena pandemi Covid-19, konferensi ini dilakukan secara daring.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com