Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan di Lautan Hadapi Ancaman Pemanasan Global, Ini Dampaknya

Kompas.com - 10/07/2020, 18:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak alasan mengapa dunia harus mencegah pemanasan global

Jika peningkatan suhu akibat pemanasan global dibiarkan, ini akan berpengaruh pada setiap kehidupan di muka Bumi, termasuk ikan.

Melansir New Scientist, Kamis (2/7/2020) dalam menghadapi kenaikan suhu ini, ikan berada pada risiko yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Peneliti menyebut bahwa embrio dan ikan dewasa yang bertelur lebih rentan terhadap suhu laut yang menghangat akibat pemanasan global.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Semua Terlahir Jantan, Bagaimana Ikan Badut Bereproduksi?

Skenario terburuk yang dibuat peneliti adalah pada 2100 nanti suhu global akan naik hingga 5 derajat Celsius.

Kalau ini sampai terjadi, sekitar 60 persen spesies ikan tak akan mampu mengatasi kenaikan suhu tersebut.

Bahkan bila masyarakat dunia mematuhi kesepakatan Paris untuk menahan laju kenaikan suhu tetap di bawah 1,5 derajat Celsius itu akan tetap terlalu panas untuk 10 persen ikan di lautan.

Hasil studi ini pun cukup mengejutkan, mengingat ikan sangat penting bagi nutrisi manusia.

"Jadi penelitian ini menjadi bukti kuat untuk melindungi ekosistem dan lingkungan alama kita," ungkap Hans-Otto Pörtner, peneliti dari Alfred Wegener Institute, Bremerhaven, Jerman.

Studi ini dilakukan dengan menganalisis literatur ilmiah dari 694 spesies ikan tawar dan laut mengenai tolerasi panas.

Selanjutnya peneliti membandingkan tingkat ketahanan berdasarkan ikan dewasa yang bertelur dan yang tak bertelur, larva, dan embrio.

Tim peneliti menemukan kalau tingkat kerentanan lebih besar terjadi pada embrio serta ikan dewasa yang bertelur. Dan ini merupakan sebuah keprihatinan.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Ikan Buntal Bangun Crop Circle Raksasa untuk Pasangannya

Alasan utama mengapa ikan dewasa yang bertelur kurang toleran terhadap pemanasan laut adalah karena kebutuhan oksigen mereka yang lebih besar. Oksigen lebih mudah larut dalam air yang dingin dibandingkan pada air hangat.

Sayangnya, laut diperkirakan memanas terlalu cepat sebelum ikan-ikan itu bisa beradaptasi. Bila ikan dapat pindah ke wilayah yang lebih dingin, belum tentu juga tersedia situs pemijahan yang sesuai.

"Perlu upaya untuk menekan perubahan iklim seminim mungkin," kata Pörtner.

Studi telah dipublikasikan di jurnal Science.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com