Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Gorontalo Dipicu Fenomena Shearline, Apa Itu? Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 12/06/2020, 18:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir bandang mencapai tinggi 1,5 meter merendam empat desa di Kecamatan Bone di Kabupaten Bone Bolango hingga Gorontalo, Kamis (11/6/2020). Tepatnya di Desa Molamahu, Taludaa, Masiaga, dan Moodoliyo.

Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Agie Wandala, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan bencana banjir bandang ini terjadi.

Di antaranya adalah curah hujan durasi lama, interaksi tidak langsung antara atmosfer dengan bibit badai tropis di Philipina dan juga fenomena shearline.

Apa itu fenomena shearline?

Dijelaskan oleh Agie, fenomena shearline merupakan belokan angin yang kuat dan menyebabkan penumpukan massa udara, serta dapat berakibat pada pertumbuhan awan hujan intensif.

Baca juga: 3 Penyebab Banjir Bandang Gorontalo, Fenomena Shearline sampai Hujan Lama

Secara meteorologinya, shearline adalah suatu garis atau zona sempit yang melintang dan ada perubahan mendadak pada komponen angin horizontal yang sejajar dengan garis (zona sempit). Ini disebut juga sebagai garis geser angin horizonal maksimum.

Fenomena shearline yang menjadi salah satu pemicu banjir di Gorontalo dan sekitarnya sejak kemarin memiliki pola atau karakteristik yang bisa terjadi di mana pun.

Agie mengatakan, di wilayah Indonesia yang beriklim tropis ini, seringkali sistem angin memang merupakan penentu sistem kinetis dalam menentukan pembentukan awan hujan.

"Namun, ada kondisi shearline yang tidak membawa energi, sehingga tidak ada massa udara yang bertumpuk. Tapi ada juga yang bersifat kuat seperti yang terjadi di Gorontalo," kata Agie kepada Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Ada Peringatan Waspada Banjir dari BMKG?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com