Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Alternatif Agregat, Kenali Lapisan Semen Komposit Tanah pada Perkerasan Jalan

Kompas.com - 17/05/2024, 11:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR telah menggali potensi penggunaan Lapisan Pondasi Semen Komposit Tanah (LPSKT) sebagai alternatif untuk menggantikan Lapis Pondasi Agregat pada perkerasan jalan raya.

Hal itu sebagai bagian dari inovasi dalam pembangunan infrastruktur jalan raya dan meningkatkan konektivitas antar jaringan jalan daerah dengan jalan nasional.

"LPSKT adalah campuran tanah, semen, air, dan bahan tambah jika diperlukan yang dipadatkan sehingga membentuk material baru soil-cement yang memiliki ikatan kuat dan kedap air (impermeable)," jelas Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan (Sulsel) Asep Syarip Hidayat dikutip dari laman Ditjen Bina Marga, Kamis (16/05/2024).

Menurut dia, terdapat beberapa wilayah terutama di daerah pedalaman yang sulit dijangkau untuk mendapatkan material agregat, sehingga salah satu solusinya adalah dengan menggunakan teknologi asbuton LPSKT.

Untuk saat ini, teknologi LPSKT sedang diperkenalkan dengan penambahan berupa bahan additive yakni bisa berupa jenis liquid atau powder yang keduanya sama-sama berfungsi untuk menggantikan semen.

"Karena sulitnya membawa material agregat kelas A dan kelas B, kita memilih menggunakan LPSKT sebagai pondasi untuk membangun jalan ini. Setelah melakukan pengujian tanah dengan dicampur material semen yang kemudian dilakukan pembentukan elevasi dan pemadatan awal, lalu terakhir akan di aspal dan ditutup terpal untuk dilakukan curing setelahnya," terangnya.

Baca juga: Mengenal Aspal Buton dan Berbagai Jenis Produk Olahannya

Asep juga menambahkan, penggunaan teknologi LPSKT ini memiliki kelebihan, yakni biaya penggunaannya yang lebih murah dan waktu pembangunannya yang relatif lebih cepat dibandingkan Lapis Pondasi Agregat.

Selain itu, penggunaan LPSKT ini kekuatannya cukup tinggi dan cocok untuk konstruksi yang membutuhkan material yang kuat dan tahan lama.

Teknologi LPSKT kini sudah diterapkan di sebagian wilayah di Indonesia seperti Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

"Di Sulawesi Selatan sendiri teknologi ini baru pertama kali diterapkan, yakni pada Paket Pembangunan Jalan Sabbang-Tallang-Sae (Akses Seko) yang dimulai pada tahun 2023," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com