Selama Mudik Lebaran, 342.667 Kendaraan Lintasi Tol Gempol-Pandaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama arus mudik dan balik Lebaran 2024, mulai dari H-10 Lebaran atau Minggu (31/3/2024) sampai dengan H+5 Lebaran atau Senin (15/4/2024), sebanyak 342.667 kendaraan melintasi Jalan Tol Gempol-Pandaan.

PT Jasamarga Pandaan Tol selaku pengelola jalan tol ini mengaku terjadi peningkatan aktivitas wilayah sekitar Jalan Tol Gempol-Pandaan dalam rentang tiga tahun terakhir terutama saat arus mudik dan balik Lebaran.

Pada periode H-10 sampai Lebaran tahun 2022, sebanyak 329.811 kendaraan melintas di Jalan Tol Gempol-Pandaan.

Baca juga: Siap-siap, Tarif Tol Gempol-Pandaan Sebentar Lagi Naik

Kemudian pengelola mencatat tahun 2023, sebanyak 320.903 kendaraan melintas di periode yang sama.

“Angka tertinggi terjadi pada periode Lebaran 2024 yaitu sebanyak 342.667 kendaraan atau meningkat 6,78 persen dari lalu lintas kendaraan di tahun sebelumnya,” jelas Vice President Corporate Secretary PT Jasamarga Pandaan Tol, Ria Marlinda Paallo.

Dikatakan, Gerbang Tol Pandaan sebagai salah satu gerbang yang ada di jalan Tol Gempol-Pandaan, mengalami peningkatan arus lalu lintas mulai dari H-10 Lebaran hingga H+5 Lebaran 2024.

“Di Gerbang Tol Pandaan dari H-10 hingga H+5 Lebaran, terdapat 234.003 kendaraan yang dilayani atau 68,29 persen lebih banyak dari total kendaran saat hari normal,” ujarnya.

Menurut Ria, selain sebagai akses mudik dan balik Lebaran, gerbang tol ini menjadi pintu jalur wisata seperti tujuan Cimory, Taman Dayu, Taman Safari dan daerah eksotik lainnya sekitar Jawa Timur.

Ia mengaku sejak dioperasikannya Jalan Tol Gempol-Pandaan pada tahun 2015, perekonomian wilayah di sekitar jalan tol tersebut semakin tumbuh.

Baca juga: Satu Pekan Pasca-Lebaran, 15.924 Kendaraan Lintasi Tol MKTT

Ini terlihat dari munculnya berbagai sentra industri yang memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri seperti pabrik kemasan plastik, kimia, olahan pangan, perlengkapan industri dan kebutuhan rumah tangga.

Jalan Tol Gempol-Pandaan sendiri dibangun untuk mendukung pengembangan wilayah segitiga emas di Jawa Timur serta melancarkan distribusi barang dan jasa dari wilayah Surabaya, Malang, hingga Pasuruan.