Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Jumbo Program Makan Siang Gratis Dikritisi, Lebih Baik buat Air Minum dan Sanitasi

Kompas.com - 01/02/2024, 13:21 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Muhdany Yusuf Laksono

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program makan siang gratis pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran yang membutuhkan anggaran jumbo sebesar Rp 450 triliun dikiritisi.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Raya Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Mula Putra mengatakan, lebih baik anggaran tersebut dihibahkan untuk air minum dan sanitasi yang masih membutuhkan Rp 500 triliun untuk mencapai target 30 persen air minum perpipaan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada tahun 2024.

Namun mengingat target tersebut belum tercapai, maka diasumsikan harus bisa tercapai pada tahun 2030 oleh presiden dan wakil presiden selepas era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Ini yang akan saya tanyakan ke Timses Nomor 02, bagaimana keberpihakan terhadap program air minum dan sanitasi, di mana sering diumumkan program makan siang yang hampir mencapai Rp 400 triliun dalam satu tahun," ujarnya dalam Diskusi Terbatas Program Air Minum dan Sanitasi Capres dan Cawapres 2024 di Jakarta pada Kamis (1/2/2024).

Menurut Mula Putra, anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk mencapai target air minum perpipaan, sehingga bisa diselesaikan hanya dalam waktu satu tahun.

"Jadi bisa selesai target enam tahun dalam satu tahun kalau itu dialokasikan ke program air minum dan sanitasi," lanjutnya.

Baca juga: Kejar Target Air Minum Perpipaan 2030, Butuh Rp 50 Triliun Per Tahun

Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional 02 Muhammad Sirod mengatakan bahwa anggaran program makan siang gratis sudah disusun dengan terperinci.

"Jadi Rp 400 triliun itu ada hitungannya. Nanti kami sampaikan angka-angka itu, Rp 500 triliun itu untuk mencegah stunting, untuk menggerakan ekonomi, bagaimana dia makan 4 sehat 5 sempurna, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dari mulai dia ibu mengandung, menyusui itu sudah kita pikirkan SDM-nya," jelas Sirod.

Dirinya juga mengajak Mula Putra untuk melakukan diskusi bersama dengan Timses Paslon 02 terkait masalah air minum dan sanitasi.

"Saya tantang Bapak masuk ke grup, kita diskusi debat di situ, saya undang nanti beberapa dewan pakar yang ngitung itu," imbuhnya.

Namun demikian, Sirod menyebut bahwa masalah air minum dan sanitasi juga telah menjadi fokus dari Paslon 02.

"Jadi Indonesia ini punya banyak cara untuk akses air minum, nah bahasa kami swasembada air. Kami lebih keren lagi sistemnya," tuntas Sirod.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com