Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skema Pembiayaan Rumah Flat 35 Perlu Dirancang Secara Komprehensif

Kompas.com - 25/01/2024, 19:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Skema pembiayaan perumahan Flat 35 perlu dirumuskan secara komprehensif.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Menurut Joko, Flat 35 realistis untuk diterapkan karena bisa memberikan lebih banyak akses kepada masyarakat yang secara pendapatan belum sesuai dengan skema saat ini.

"Itu terobosan yang bagus dan akan memperluas pasar, hanya membutuhkan instrumen banyak," katanya.

Joko memberikan sejumlah alasan, misalnya jangka waktu Hak Guna Bangunan (HGB) yang hanya 30 tahun.

"Berarti harus ada perubahan ketentuan perundang-undangan, itu pertama," lanjut Joko.

Baca juga: PBB Naik, Masyarakat Makin Sulit Beli Rumah

Selain itu, perlu dipikirkan aspek finansial perbankan yang juga membutuhkan penyelarasan dengan skema Flat 35.

Sebagai informasi, Flat 35 yang telah sukses dijalankan di Jepang merupakan skema pinjaman perumahan dengan suku bunga tetap yang disediakan oleh Badan Pembiayaan Perumahan Jepang atau Japan Housing Finance Agency (JHF) bekerja sama dengan lembaga keuangan swasta.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan hal itu kepada Kompas.com, usai penandatanganan Nota Kerja Sama antara Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan JHF, di Langham Hotel Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Dipertimbangkannya Flat 35 sebagai opsi terkait pembiayaan rumah subsidi karena telah teruji selama puluhan tahun.

Selain itu juga selaras dengan transformasi yang tengah diinisiasi BP Tapera untuk secara mandiri tidak lagi tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Jika kelak kita adopsi, ini nantinya tidak hanya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), juga bisa berpindah ke komersil, mandirilah swasta dari situlah kita mulai kolaborasi," ujar Herry.

Dia berharap dengan penandatangan kerja sama ini, BP Tapera bisa belajar melakukan transformasi model bisnis yang melayani kebutuhan pembiayaan perumahan dengan cakupan lebih luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com