Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kinerja Bisnis, META Berencana "Go Private"

Kompas.com - 11/11/2023, 09:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) yang berencana akan melakukan corporate action dengan mengubah status perusahaan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (Go Private).

Rencana pengubahan status ini termasuk didalamnya penghapusan catatan saham-saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tujuan dilakukannya Go Private adalah untuk memperkuat fundamental serta menjaga kestabilan bisnis serta keuangan grup perusahaan di berbagai sektornya.

Selain itu, terdapat rencana pengembangan di anak usaha sektor jalan tol yang membutuhkan pendanaan besar (capital intensive).

Baca juga: Nusantara Infrastructure Kaji Peluang Bangun Infrastruktur di IKN

Karakteristik usaha tersebut membutuhkan periode yang lama untuk menghasilkan imbal balik investasi (return on investment) sehingga dapat menambah jangka waktu lebih panjang lagi untuk dapat memberikan dividen kepada pemegang sahamnya.

Head of Corporate Communication & CSR PT Nusantara Infrastructure Indah D.P. Pertiwi, mengungkapkan rencana Go Private perlu mendapat persetujuan terlebih dulu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).

“Sesuai dengan Keterbukaan Informasi pada tanggal 10 November 2023, betul perusahaan berencana akan Go Private, namun rencana ini perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham melalui RUPSLB yang akan segera diselenggarakan,” jelas Indah.

 

Terkait dengan rencana aksi korporasi ini, Manajemen Perusahaan akan meminta persetujuan
dari para Pemegang Saham Independen terlebih dahulu dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 19 Desember 2023 mendatang.

Indah menambahkan, jika mengikuti regulasi yang telah ditetapkan, nantinya setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham independen pada RUPSLB, maka informasi seperti harga buy back serta mekanismenya akan disampaikan kemudian.

Baca juga: Cerita META Meminang Jasa Marga dengan Mahar Rp 4,38 Triliun untuk Gadis Cantik Jalan Layang MBZ

Karena itu, sampai dengan saat ini informasi tersebut belum dapat di-disclose oleh pihak perusahaan. 

Sebagai tambahan informasi, belum lama ini perusahaan telah meneken perjanjian pengambilbagian saham dengan WIPL dan MPTI, untuk memperkuat struktur modal PT Margautama Nusantara (MUN) yang merupakan anak usaha Nusantara Infrastructure di sektor tol.

Rencana injeksi modal akan digunakan untuk melunasi hutang pembelian Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ), setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham yang akan dilaksanakan juga pada RUPSLB 19 Desember 2023 mendatang. 

Jika disetujui, maka komposisi kepemilikan saham Nusantara Infrastructure menjadi 43,39 persen, WIPL 
33, persen, MPTI 10,29 persen dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham minoritas lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com