Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Bangun Rumah, Pengembang Hadapi Empat Biang Keladi Masalah Ini

Kompas.com - 17/10/2023, 19:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (RE) Joko Suranto membeberkan, terdapat empat akar persoalan dalam memenuhi kebutuhan rumah.

Pemenuhan tersebut bertujuan untuk mengatasi backlog (kekurangan) perumahan dalam rangka penguatan ketahanan nasional.

"Akar persoalan pertama terkait kendala implementasi kebijakan perumahan," ucap Joko dalam Focus Group Discussion (FGD), Selasa (17/10/2023).

Kendala implementasi terkait kebijakan perumahan adalah inkonsistensi disharmoni tata ruang dan sinergi Kementerian/Lembaga (K/L) perumahan belum optimal.

Baca juga: Dikasih Bantuan PSU, Ini Cerita Pengembang dan Konsumen Rumah Subsidi

Lalu, keberlanjutan program antar periode atau pejabat, dan data statistik pendukung implementasi kebijakan perumahan.

Akar persoalan kedua adalah hambatan pembiayaan dan pasokan rumah. Ini mencakup pasokan lahan atau ketersediaan pembangunan perumahan.

Kemudian, kendala transparasi alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)/Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), harga khusus bahan baku perumahan, juga subsidi tidak tepat sasaran.

Ketiga, soal akses sosial dan ekonomi di dalamnya terkait dengan budaya rumah tapak, sebaran pusat kegiatan dan perekonomian masyarakat, fasilitas umum dan sosial (fasum/fasos) yang dibutuhkan masyarakat, serta belum terwujudnya Transit Oriented Development (TOD).

Sementara yang terakhir berkaitan dengan masalah kendala faktor lingkungan fisik dan alamiah.

Tekrait masalah ini merangkum soal kualitas dan tingkat pencemaran lingkungan (di daerah urban dan sekitarnya), konflik kebutuhan lahan dengan sektor lain, kebutuhan jumlah keluarga baru, dan urbanisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com