Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Triwulan III, Tol Trans-Jawa Dilintasi 1,1 Juta Kendaraan Per Hari

Kompas.com - 13/10/2023, 22:34 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat adanya peningkatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) Jalan Tol Trans-Jawa sejak pengoperasian penuh pada akhir 2018 silam.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana menjelaskan, Jasa Marga melalui PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengelola 62 persen dari keseluruhan panjang Jalan Tol Trans-Jawa, atau sepanjang 676 km.

"Selama empat tahun beroperasi, kami mencatat peningkatan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) yang signifikan seiring dengan terintegrasinya setiap ruas yang ada di koridor Jalan Tol Trans-Jawa," ujarnya dikutip dari laman resmi Jasa Marga, Jumat (13/10/2023).

Sejak dioperasikan secara penuh pada penghujung tahun 2018, Jasa Marga mencatat peningkatan LHR yang signifikan untuk Jalan Tol Trans-Jawa.

Tercatat pada tahun 2019 awal pengoperasian, LHR Jalan Tol Trans-Jawa setelah beroperasi penuh adalah sebesar 1,1 juta kendaraan/hari, meningkat 3,23% dari tahun 2018.

Baca juga: Tol JORR Elevated Segera Dibangun, Nilai Investasinya Rp 21,26 Triliun

Beranjak ke tahun 2020 hingga tahun 2022, LHR Jalan Tol Trans-Jawa selama tiga tahun tersebut masih mengalami kenaikan di tengah pandemi COVID-19.

Tercatat pada tahun 2021 LHR sebesar 982.000 kendaraan/hari, dengan kenaikan rata-rata tiap tahunnya sebesar 16%.

Sedangkan tahun 2023 hingga Triwulan III, LHR Jalan Tol Trans-Jawa mencapai 1,11 juta kendaraan/hari, meningkat 3,12% jika dibandingkan dengan LHR pada periode yang sama di tahun 2019.

"Jalan Tol Trans-Jawa mampu memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial Indonesia melalui multiplier effect di berbagai sektor, di antaranya yaitu efisiensi biaya logistik, percepatan konektivitas antar daerah, hingga pengembangan wilayah di sekitar area jalan tol," tandas Lisye.

Sementara itu, Direktur Utama PT JTT, Rudi Kurniadi menjelaskan, setelah dilakukannya spin-off (pemisahan) pada 13 ruas Jalan Tol Trans-Jawa dari induk, PT JTT terus berupaya meningkatkan kualitas layanan operasional jalan tol.

Tidak hanya mengoptimalkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, PT JTT juga memberikan pelayanan beyond SPM dengan beautifikasi, penghijauan, ketersediaan ruang usaha UMKM, fasilitas disabilitas hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area.

Hal ini tentu saja berdampak positif pada kinerja PT JTT dengan raihan pendapatan tol mencapai Rp 1,76 triliun pada Semester I Tahun 2023.

"Pendapatan ini juga setara dengan 28,77% dari total pendapatan tol konsolidasi Jasa Marga Group yang menjadikan kami sebagai Anak Perusahaan penyumbang pendapatan tertinggi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga," imbuh Rudi.

Baca juga: Sejumlah Proyek Dicoret dari PSN, Ada Pelabuhan hingga Jalan Tol

Dia menambahkan, prospek Jalan Tol Trans-Jawa dalam jangka panjang masih sangat baik, khususnya potensi traffic yang diproyeksikan akan terus meningkat dari waktu ke waktu.

Di Jawa Barat, ekspansi kawasan industri dan perumahan di sekitar Bekasi, Cikarang dan Karawang hingga pengembangan Pelabuhan Internasional Patimban akan berpotensi meningkatkan traffic.

Sementara itu untuk potensi peningkatan traffic di Jawa Tengah, selain terkoneksi dengan kawasan industri yang terintegrasi di Batang, Kendal dan Kaliwungu, Jalan Tol Trans-Jawa juga akan terkoneksi dengan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang juga dikelola oleh Jasa Marga.

Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur, Jasa Marga akan melanjutkan pembangunan Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri Segmen Kertosono-Kediri, serta Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Segmen Probolinggo-Besuki yang menjadi ruas pamungkas yang akan terkoneksi dengan ruas Jalan Tol Trans-Jawa yang dikelola oleh PT JTT, sehingga nantinya terhubung dari ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa.

"Tidak hanya itu, tingginya traffic di Jalan Tol Trans Jawa ke depannya juga masih sangat dipengaruhi oleh perjalanan mudik dan liburan masyarakat pada periode Lebaran, Natal dan Tahun Baru serta libur panjang hari besar lainnya," pungkas Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com