Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyel Tol Gilimanuk-Mengwi Mandek, Dilelang Ulang November 2023

Kompas.com - 12/10/2023, 12:18 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian PUPR akan melakukan lelang ulang proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Provinsi Bali. Pasalnya proyek itu sudah mandek sekitar enam bulan.

Padahal, proyek jalan tol sepanjang 96,84 kilometer ini telah dimulai pembangunannya dengan ditandai groundbreaking pada 10 September 2022 lalu.

"Progres yang ada, kami menterminasi (mengakhiri) kontrak yang sebelumnya dan akan melaksanakan pelelangan untuk pengadaan pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi," ujar Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono di Kabupaten Badung, Bali, pada Rabu (11/10/2023), dikutip dari Antaranews.

Dia pun meyakinkan masyarakat bahwa proyek jalan tol tersebut tetap akan dilanjutkan, dengan target pelaksanaan pelelangan pada November atau paling lambat akhir tahun 2023.

Kemudian setelah mendapat badan usaha dari hasil tender, Kementerian PUPR akan melakukan penandatanganan kontrak pada pertengahan 2024.

Sehingga diharapkan konstruksi dapat berjalan kembali pada Juli 2024, sementara proses pembebasan lahan lebih dahulu berproses dari awal tahun 2024.

"Kami rencanakan pembebasan lahan dilaksanakan setelah disetujui Kementerian Keuangan, kita laksanakan targetnya awal 2024," jelasnya.

Baca juga: Tol Gilimanuk-Mengwi Dirancang Punya Jalur Motor, Bamsoet: Bisa Genjot Pariwasata

Menurut Triono, kini proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi diprakarsai oleh pemerintah, sehingga dana pembebasan lahan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"Kalau untuk lahan yang membiayai dari pemerintah pusat, tapi kalau untuk pembangunan fisiknya dari badan usaha atau investor. Sudah dihitung (dana pembebasan lahan) sekitar Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun," terangnya.

Sementara itu, I Wayan Kosters selaku mantan Gubernur Bali menyampaikan, pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dimulai saat ia masih menjabat.

Kala itu, pihaknya telah memastikan proyek berjalan sesuai tahapan, mulai dari penetapan lokasi, pengukuran lahan untuk trase tol, hingga groundbreaking di lahan Pemprov Bali.

"Tapi rupanya dalam perjalanan ada perubahan kontraktor yang bergabung dalam konsorsium sehingga ada proses yang membuat pekerjaan tertunda. Sekarang tender ulang oleh kementerian untuk dapat mitra kerja badan usaha yang lebih solid," pungkas Koster.

Untuk diketahui, sebelumnya PT Tol Jagat Kerthi Bali merupakan konsorsium bentukan PT Sumber Rhodium Perkasa, PT Cipta Sejahtera Nusa Utama, dan PT Bumi Sentosa Dwi Agung, yang ditetapkan sebagai pemenang lelang pada 7 Maret 2022.

Susunan pemegang sahamnya adalah Sumber Rhodium Perkasa 80 perkasa, Cipta Sejahtera Nusa Utama 15 persen, dan Bumi Sentosa Dwi Agung sebesar 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com