Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kualitas "Kuli Jawa" Dianggap Paling Unggul?

Kompas.com - 22/09/2023, 05:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga kerja konstruksi dari Pulau Jawa atau yang populer disebut "Kuli Jawa" tak jarang dianggap sebagai kelompok pekerja konstruksi dengan kualitas terbaik.

Anggapan-anggapan ini sering ditemukan pada unggahan media sosial yang berhubungan tentang konstruksi, baik sebagai candaan maupun menyangkut konten serius.

Lantas, kenapa tenaga konstruksi dari Jawa dianggap paling unggul dibandingkan daerah lain?

Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) III Jakarta Samuel EDP Tampubolon berpendapat, stigma ini kemungkinan berasal dari konsentrasi penduduk Indonesia yang ada di Pulau Jawa.

"Memang konsentrasi penduduk yang paling banyak itu ya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Sehingga untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi, kemungkinan mereka sudah lebih dahulu (dibandingkan daerah lain)," jelas Samuel dalam konferensi pers Program Sertifikasi Pekerja Konstruksi di Kantor BJKW III Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Demi mengubah stigma tersebut, pemerintah mendorong pelaksanaan pelatihan tenaga kerja konstruksi dan sertifikasi untuk menyetarakan pengetahuan serta kemampuan para pekerja konstruksi di seluruh Indonesia.

"Supaya kemampuan dan pemahaman jabatan kerja yang akan dia pilih atau yang akan dikerjakan sama," imbuhnya.

Baca juga: Mulai Dibangun Besok, Rumah Sakit hingga Tempat Latihan Timnas Sepak Bola di IKN

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum Badan Pengurus Daerah Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (BPD GAPENSI) DKI Jakarta Lambok Rumapea mengaku, stigma pekerja konstruksi dari Jawa memiliki kualitas lebih baik juga melekat di daerah asalnya, yaitu Sumatera Utara.

"Pengalaman kami, memang kualitas daripada "Kuli Jawa" memang di atas rata-rata dibandingkan dengan daerah kami," ungkapnya.

Oleh karena itu, ketika dirinya dan keluarga hendak membangun rumah, mereka memilih untuk merekrut tenaga konstruksi dari Pulau Jawa.

"Saya enggak tahu apakah memang pengetahuan sangat berpengaruh. Mungkin sudah lebih dulu di Jawa sudah dapat pengetahuan lebih tentang pertukangan, sehingga yang di sana (luar Pulau Jawa) masih ketinggalan," tambahnya.

Sehingga dirinya turut berharap, adanya pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi bisa menjadi wadah penyaluran pengetahuan antar pekerja konstruksi.

Adapun BJKW III Jakarta dan BPD GAPENSI DKI Jakarta menjadi mitra pelatihan tenaga kerja konstruksi yang diselenggarakan oleh PT Cemindo Gemilang Tbk selaku produsen Semen Merah Putih pada 21-22 September 2023.

"Kalau sudah sampai di Sumatera sampai di Kalimantan (pelaksanaan pelatihan pekerja konstruksi), kemungkinan yang di Jawa ya sudah kerja di Jawa," tandas Lambok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com