Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bantah Kabar Pekerja IKN Berasal dari TKA Asal China

Kompas.com - 19/08/2023, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis H Sumadilaga membantah adanya tenaga kerja asing (TKA) asal China yang membangun proyek infrastruktur di bakal calon ibu kota baru Indonesia tersebut.

Pernyataan ini dilontarkan Danis lantaran merebaknya kabar bahwa viral di media sosial terkait masuknya TKA negeri asal tirai bambu tersebut yang masuk ke IKN.

"Enggak ada. Saya pastikan enggak ada, lokal semua ga ada TKA china hoax semua itu," tegas Danis dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Dari jumlah tersebut, 2.649 orang merupakan pekerja lokal atau yang berasal dari Kalimantan dan sisanya atau 7.064 orang adalah pekerja luar Kalimantan.

"Nah, ini saya jelaskan yang 9.700 (pekerja) itu di lapangan. Padahal, misalnya ada juga yang sekian ribu di Pulau Jawa," ucap dia.

Danis menuturkan, mereka yang berada di Pulau Jawa misalnya menyiapkan pabrik-pabrik pre-cast (pra-cetak).

Baca juga: Bandara VVIP IKN Dilelang Oktober Ini, Bakal Tersambung dengan Tol

"Kemudian juga misalnya di sumber material di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, itu yang tidak kita monitor, nah yang kita monitor yang ada langsung di lapangan," tambah Danis.

Hingga 10 Agustus 2023, pembangunan fisik proyek infrastruktur di IKN Batch 1 telah tembus 40,01 persen.

Danis mengungkapkan, rata-rata progres fisik proyek infrastruktur setiap minggunya naik 2 persen.

Setidaknya, terdapat 39 total paket proyek infrastruktur pada batch 1 dengan nilai Rp 24 triliun.

"Batch 1 39 paket dengan nilai Rp 24 triliun sudah 40,0131 persen status 10 Agustus (2023), 3 Agustus (2023) baru 38 (persen). Jadi, ini rata-rata progres kalau diperhatikan setiap minggu dua persen," terang Danis.

Oleh karenanya, dia optimistis pada akhir tahun mendatang progres pembangunan proyek infrastruktur di IKN batch 1 akan tembus 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com