Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aspal Buton Kian Dilirik, Bakal Melapisi 63,7 Kilometer Jalan Nasional

Kompas.com - 18/08/2023, 20:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan aspal buton dan aspal karet untuk perkerasan jalan di Indonesia makin digalakkan.

Hal ini juga merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunjungi industri aspal buton di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara pada September 2022 lalu.

Dilansir dari unggahan Instagram resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) @kemenpupr, Jumat (18/8/2023), telah ditandatangani kontrak penyediaan aspal buton untuk 10 paket pekerjaan jalan nasional.

Total panjang jalan nasional yang akan dilapisi dengan aspal buton adalah 63,7 kilometer dengan total volume aspal buton sebanyak 6.839 ton.

Selain itu, penggunaan aspal buton dan aspal karet di antaranya diaplikasikan dalam penanganan jalan sepanjang 19 kilometer di Bengkulu pada tahun 2023.

Aspal buton dan aspal karet yang digunakan masing-masing adalah 933,31 ton aspal buton dan 1.323 ton aspal karet.

Baca juga: Mengenal Aspal Buton dan Berbagai Jenis Produk Olahannya

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu Aryatno Sihombing merincikan, aspal buton tersebut digunakan preservasi Jalan Kebon Seri-Betungan-Tais sepanjang 10,13 kilometer, preservasi Jalan Tais-Manna -Batas Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 5,55 kilometer, dan preservasi Jalan Iskandar Baksir-Tanjung Kemuning-Batas Provinsi Lampung sepanjang 3,4 kilometer.

"Sedangkan untuk pemanfaatan aspal karet, Aryatno mengatakan telah digunakan untuk preservasi di lima ruas jalan di Bengkulu, mencakup ruas Jalan Batas Provinsi Sumatera Barat-Ipuh, Jalan Ipuh-Kerkap, Jalan Ketahun-Bintunan, Jalan Nakau-Bts. Sumsel, dan Jalan Kerkap-Nakau," tutup Aryatno Sihombing, dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga.

Pemanfaatan aspal buton dan aspal karet juga dilakukan sebagai realisasi komitmen Kementerian PUPR terhadap Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com