Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi Peminat, Angkutan Pariwisata Butuh Evaluasi dan Koordinasi

Kompas.com - 31/07/2023, 20:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angkutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) terlihat masih sepi peminat.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno menjelaskan, angkutan KSPN dimulai pada tahun 2020.

Kala itu angkutan KSPN diberi subsidi senilai Rp 43,5 miliar untuk 13 KSPN dengan rincian 175 kendaraan dan 63 trayek. 

Namun demikian, penumpang angkutan KSPN tahun 2020 hanya mencapai 143.059 orang atau sekitar 8,28 persen dari total kapasitas 1,72 juta tempat duduk dan 4,09 persen dari total target 3,5 juta wisatawan.

Kemudian pada tahun 2021, anggaran subsidi angkutan KSPN turun menjadi Rp 25,9 miliar untuk 15 KSPN dengan 75 kendaraan, dan 43 trayek.

Selanjutnya pada tahun 2022, anggaran subsidi angkutan KSPN hanya diberikan sejumlah Rp 25,7 miliar untuk 5 KSPN Super Prioritas dan 10 KSPN dengan 75 kendaraan dan 43 trayek.

"Masih masa pademi, sehingga untuk mengajak masyarakat berwisata mengalami kendala. Belum lagi beberapa kawasan wisata buka tutup, tergantung situasi perkembangan virus covid-19," ujar Djoko dalam keterangan resmi.

Lalu pada tahun 2023, Pemerintah memberikan peningkatan anggaran KSPN menjadi sebesar Rp 31 miliar untuk 4 KSPN Super Prioritas dan 7 KSPN untuk melayani 34 trayek dengan 51 armada angkutan.

Baca juga: Mau Liburan Bareng Sahabat Pakai Angkutan Rombongan KAI? Ini Syaratnya

Menurut Djoko, terdapat sejumlah masalah yang harus diselesaikan, seperti tingkat isian yang masih rendah.

Hal ini disebabkan karena kurangnya atraksi wisata dan sosialisasi, minimnya koordinasi antar-lembaga, serta kurangnya minta dan animo msyarakat dalam menggunakan angkutan umum wisata.

"Maka dari itu, perlu evaluasi rute dan evaluasi pola pergerakan wisatawan," imbuh Djoko.

Selain itu, perlu adanya peningkatan koordinasi dan sinergi Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dan organisasi daerah setempat.

Serta yang tidak kalah penting adalah melakukan sosialisasi secara masif untuk mempublikasikan angkutan wisata di masing-masing daerah.

Pasalnya, KSPN memiliki fungsi utama pariwisata yang mempunyai pengaruh penting, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com