Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2023, 08:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsorsium PT Perintis Triniti Properti Tbk (Konsorsium Triniti) dan PT Nindya Karya bakal ikut membangun rumah susun (rusun) atau apartemen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Ini ditandai lewat pemberian letter to proceed atau Surat Izin Prakarsa Proyek (SIPP) dari Otorita IKN (OIKN).

Konsorsium Triniti menanamkan modal Rp 1,8 triliun untuk mengerjakan tujuh tower dan Nindya Karya menginvestasi Rp 1,42 triliun untuk delapan tower.

Kedua investor tersebut akan membangun hunian ASN di wilayah yang berbeda. Konsorsium Triniti membangun di wilayah West Residence WP1A-1 dan Nindya Karya membangun di wilayah West Government WP1A-1.

Skema bisnis untuk kedua investor tersebut adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Dengan skema KPBU, akan ada pembagian risiko antara pihak Pemerintah dan investor beserta insentif dan penalti pada pelaksanaannya dalam penyediaan layanan dan atau infrastruktur publik," kata Kepala OIKN, Bambang Susantono dalam keterangan resminya.

Sebelumnya, terdapat tiga investor yang telah menyatakan komitmennya untuk membangun apartemen ASN IKN.

Ketiganya meliputi PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon), Konsorsium Nusantara (RBN CCFG) dan Korean Land and Housing Corporation (KLHC).

Baca juga: Dibutuhkan Rp 51 Triliun buat Bangun 16.990 Hunian ASN di IKN

"Dengan ada tambahan dua investor yang membangun hunian ASN, diyakini dapat mempercepat pembangunan Nusantara sehingga tahun depan, ASN dapat mulai pindah," imbuh Bambang.

Terkait hal ini, Presiden Direktur dan CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk Ishak Chandra menjelaskan, proyek IKN sejalan dengan visi pihaknya yang tengah mengembangkan kawasan hunian berkelanjutan.

"Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak dan stakeholder, kami bisa memberikan kontribusi yang positif kepada Pemerintah dalam ikut berpartisipasi membangun Ibu Kota Negara," harap Ishak.

Direktur Utama PT Nindya Karya Haedar A Karim menjelaskan, Nindya Karya mendapat dukungan dana dari Danareksa sebagai induk holding-nya.

"Nindya berinvestasi Rp 1,42 triliun di mana Nindya sebagai Member Holding Danareksa sepenuhnya mendapat dukungan financial dari Induk Holding Danareksa," tandas Haedar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com