Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Konstruksi Ritel Tahun 2023 Diprediksi Rp 17 Triliun, Didominasi Ruko

Kompas.com - 10/12/2022, 15:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai konstruksi proyek ritel pada tahun 2023 diprediksi sebesar Rp 17,57 triliun.

Akan tetapi, nilai tersebut menurun 1,53 persen bila dibandingkan nilai konstruksi ritel tahun 2022 sebesar Rp 17,84 triliun.

Hal itu sebagaimana publikasi BCI Central berjudul Indonesia Construction Market Outlook (IMCO) 2023.

Adapun dari proyeksi nilai konstruksi ritel tahun 2023 sebesar Rp 17,57 triliun, telah mencakup sektor ritel dan pusat perbelanjaan (mal).

Terdiri dari sektor ruko sebesar 44,14% dengan nilai Rp 7,76 triliun, dan diikuti oleh pusat perbelanjaan sebesar Rp 3,80 triliun atau 21,63% dari total nilai konstruksi ritel.

Berdasarkan wilayah, Jabodetabek diperkirakan masih mendominasi proyek ritel dengan kontribusi nilai konstruksi Rp 6,29 triliun atau 35,82% dari total proyek ritel nasional.

Baca juga: Indonesia, Pasar Ritel Terbesar ke-4 di Dunia

Sektor ritel berjuang selama pandemi pada tahun 2020-2021 karena lemahnya petumbuhan belanja konsumen dan adanya persaingan baru dari ritel online.

Namun, aktivitas ritel berangsur pulih dengan indikasi pembangunan pusat perbelanjaan baru sudah dimulai tahun ini, sebelum pipeline proyek akan tergelincir kembali pada tahun 2023.

Sementara, sektor ruko memiliki kurva pertumbuhan yang relatif rendah dan datar selama dua tahun pandemi.

Kemudian sejak 2022 tren pasar terus berlanjut menapaki hal positif, seiring dengan perkembangan kota mandiri berskala besar itu dibentuk oleh ruko dan kavling komersial.

Ruko yang terletak di kota skala besar akan terus berlanjut tumbuh karena tidak hanya terletak di lokasi yang strategis tetapi juga fasilitas parkir besar, infrastruktur yang baik, dan pasar yang besar dikelilingi kluster perumahan.

Baca juga: Tutup Tahun 2022, Jakarta Bakal Punya 3 Mal Baru

Beberapa jaringan supermarket modern dengan cepat membuka lebih banyak lokasi di bangunan yang berdiri sendiri, tempat yang dekat dengan konsumen akhir, dan terbukti berhasil fokus pada komunitas tertentu.

Permintaan akan ruang ritel utama di pusat perbelanjaan premium cenderung meningkat serta merek-merek baru di pasar juga bermunculan, menandakan tingkat penerimaan yang sehat.

Operator ritel modern membutuhkan lebih banyak upaya untuk meyakinkan kembali kepercayaan diri penyewa. Ekspansi penyewa terus didorong oleh gaya hidup dan sektor F&B.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com