Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadi Tjahjanto Bakal Kejar 130 Tower dan Rusun di DKI yang Belum Bersertifikat

Kompas.com - 17/11/2022, 07:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengungkapkan akan mengejar penyelesaian 130 tower rumah susun (rusun) hingga apartemen di DKI Jakarta yang belum bersertifikat.

Hal ini disampaikan Mantan Panglima TNI tersebut saat media gathering di Jakarta, Selasa (15/11/2022).

"130 tower lebih belum bersertifikat, itu saya kejar, nanti saya selesaikan," tegas Hadi dalam acara tersebut.

Sejauh ini, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta agar seluruh apartemen maupun rusun disertifikatkan. 

Menurut Hadi, ini baru permasalahan tata ruang di atas, belum lagi ditambah dengan yang bawah.

Baca juga: 130 Tower Rusun dan Apartemen di Jakarta Belum Bersertifikat

"Dan itu kalau dihitung bener, itu duit. Nah, ini sebenarnya BPN ini justru pintu masuk perekonomian Indonesia," klaimnya.

Kementerian ATR/BPN saat ini tengah menargetkan sebanyak 100 juta bidang tanah terdaftar pada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun ini.

Artinya, masih ada kekurangan 26 juta bidang tanah yang akan didaftarkan hingga tahun 2025.

"Dan kami sudah menyelesaikan untuk sertifikatnya adalah sebanyak 80 juta (lebih) dan untuk peta bidangnya sebanyak hampir atau kurang lebih 100 juta," kata Hadi.

Untuk menyiasati sisa 26 juta bidang tanah tersebut, Kementerian ATR/BPN telah membuat roadmap (peta jalan) untuk tiga tahun ke depan.

Untuk tahun 2023 dan 2024, diselesaikan masing-masing sebanyak 11 juta bidang tanah, dan 3,5 juta bidang tanah pada tahun 2025.

"Sehingga, seluruh wilayah di Indonesia nanti harapan kami terdaftar. Memang, setelah terdaftar kami ingin sebetulnya di kantor melakukan digitalisasi," tambah Hadi.

Dia beralasan, hal ini bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih permasalahan sertifikat pada kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com