Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Eksis Tingkatkan Sektor Perumahan, SMF Salurkan KPR Rp 6,68 Triliun per September 2022

Kompas.com - 04/11/2022, 12:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF tercatat menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR senilai Rp 6,88 triliun hingga kuartal III-2022, yang mencakup KPR Komersial Rp 3,36 triliun, dan KPR FLPP Rp 3,52 triliun.

Adapun kinerja penyaluran pinjaman tahun 2021 mencapai angka Rp 8,8 triliun, sedangkan tahun ini sisa periode kerja efektif kurang dari dua bulan.

Total dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan secara kumulatif dari tahun 2006 sampai dengan 30 September 2022, menembus angka Rp 84,84 triliun.

Baca juga: Terhambat Pandemi, Program KPR Grab Masih Dikaji SMF

Rinciannya, pembiayaan sebesar Rp 71,9 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp 12,79 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp 156 miliar.

Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,4 juta debitur KPR yang terdiri dari 57,43 persen pembiayaan, 25,22 persen KPR FLPP, 17,24 persen sekuritisasi dan 0,11 persen pembelian KPR.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menuturkan, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam mendukung pemilikan rumah bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui berbagai skema.

Di antaranya berupa kebijakan maupun skema kredit bersubsidi atau Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) melalui APBN.

"APBN selama ini telah bekerja keras untuk dapat memberikan manfaat kepada berbagai segmen masyarakat yang membutuhkan. Kami tetap eksis membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar dapat memiliki hunian yang layak dan terjangkau," tutur Ananta, Jumat (4/11/2022). 

Pada kuartal III juga Perseroan tercatat telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan VI Tahap III Tahun 2022 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp 3 triliun.

Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan VI SMF dengan nilai target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 17 triliun.

Sejak tahun 2009 hingga saat ini SMF telah melakukan penerbitan surat utang sebanyak 51 kali dengan total Rp 50,4 triliun yang terdiri dari 38 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp 45,63 triliun.

Kemudian 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp 4,67 triliun dan satu kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp 120 miliar.

Baca juga: Hingga Agustus 2022, SMF Sudah Salurkan KPR FLPP Rp 12,2 Triliun

“Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari upaya Perseroan dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal ini merupakan bagian dari komitmen SMF untuk mendukung ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Ananta.

Terkait transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai dengan kuartal III-2022, SMF telah memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 12,79 triliun.

Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi, Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh SMF justru berhasil mempertahankan rating idAAA. Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF solid.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com