Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terhambat Pandemi, Program KPR Grab Masih Dikaji SMF

Kompas.com - 10/10/2022, 05:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF tengah menkaji program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi mitra pengemudi online Grab Indonesia.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, program KPR Grab yang diluncurkan pada September 2019 tersebut terhambat pandemi Covid-19.

"Dalam mengatasi permasalahan backlog perumahan bagi pekerja informal, saat ini SMF terus berinovasi salah satunya dengan skema Rent to Own dan melakukan kerjasama dengan komunitas termasuk komunitas pekerja informal," jelasnya kepada Kompas.com, Minggu (9/10/2022).

Untuk diketaui, sejatinya SMF dengan Grab Indonesia telah merealisasikan kerjasama strategis pemberian akses KPR Grab, Senin (7/10/2019).

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan akad KPR SMF-Grab oleh 30 pengemudi secara serentak.

Baca juga: Backlog Rumah Tembus 12,7 Juta Unit, Mengapa Masih Belum Teratasi?

Sebanyak 30 orang ini telah dinyatakan memenuhi kriteria dan persyaratan dari 300 orang pendaftar dalam kegiatan Expo KPR SMF-Grab yang digelar pada 16-17 September 2019.

Di sisi lain, Ananta berpendapat adanya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) bisa memengaruhi kenaikan bunga KPR, sehingga permintaan KPR akan terkoreksi.

"Sedangkan dari sisi supply perumahan, isu utama bukan hanya terletak pada kenaikan suku bunga acuan BI, tetapi lebih kepada kenaikan harga bahan baku pembangunan rumah," tambahnya.

Imbasnya, pengembang perumahan akan menahan diri untuk menambah jumlah rumah baru.

Oleh karena itu, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan ini tidak cukup hanya melihat pergerakan bunga KPR hingga ketersediaan rumah karena akan terdampak oleh kondisi likuditas perbankan yang cair.

Baca juga: Apakah Rumah Subsidi Boleh Diwariskan? Ini Jawabannya

Pasalnya, semenjak Mei 2020 hingga September 2022 ini, kondisi likuiditas perbankan masih sangat melimpah yang ditunjukkan dengan posisi loan-to-deposit ratio yang masih berada di sekitaran 70 persen.

Sementara itu, realisasi penyaluran pembiayaan SMF hingga semester I-2022 tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di tengah kondisi yang penuh tantangan hingga akhir tahun, SMF berupaya maksimal untuk memenuhi target bisnis lewat sinergi dan kolaborasi dengan lembaga penyalur perumahan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com