BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan preservasi Jalan Simpang Handil Bakti (Simpang Serapat)-Km 17 atau yang dikenal dengan nama Bypass Banjarmasin.
Proyek pekerjaan ini telah dimulai sejak November 2020 dengan target penyelesaian pada Desember 2022. Hingga Oktober 2022, tercatat progres pembangunan telah mencapai 90 persen.
Preservasi jalan sepanjang 27 kilometer ini dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan (Kalsel), Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II.
Baca juga: Rusun Teluk Kelayan di Banjarmasin Sediakan 6 Unit Khusus Difabel
Kepala BPJN Kalsel Syauqi Kamal mengatakan Bypass Banjarmasin adalah ruas utama untuk jalur logistik di Pulau Kalimantan.
"Ini dikhususkan untuk angkutan berat. Menghubungkan Pelabuhan Trisakti dan melayani sampai ke Sampit," ucapnya dalam Press Tour Infrastruktur Kalsel pada Jumat (7/10/2022).
Konstruksi preservasi yang dilakukan menggunakan cerucuk galam sepanjang 4,7 meter dengan jarak 25 sentimeter.
Cerucuk tersebut berasal dari pohon galam yang tumbuh subur di Kalsel. Adapun tanah di Kalsel berjenis gambut.
"Kita tanam di bawah, lalu kita kasih timbunan dan geotextile. Kemudian kita jadikan badan jalan dan menggunakan struktur berikutnya," tambah Syauqi.
Sementara struktur teratas bypass menggunakan aspal berkualitas dan telah diterapkan manual desain perkerasan di beberapa lokasi jalan.
Sedangkan sebagai antisipasi banjir seperti yang pernah terjadi sebelumnya, kontraktor membuat jalan dibuat lebih tinggi, menambah satu hingga dua drainase dan memaksimalkan sungai yang ada.
Baca juga: 5 Tahun Dibangun, Jalan Bypass Balige Kini Bisa Dilintasi Warga
Pekerjaan dilakukan oleh PT Wijaya Karya- PT Pandji dengan konsultan pengawas PT Winsolusi Konsultan-PT Nusvey-PT Wira Widyatama.
Sumber pendanaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran (TA) 2020-2022 senilai Rp 191,8 miliar.