Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padat Karya Tunai Bedah Rumah Butuh 379.797 Pekerja, Ini Rinciannya

Kompas.com - 17/09/2022, 11:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) menargetkan dapat menyerap 379.797 tenaga kerja dalam program Padat Karya Tunai (PKT) tahun 2022.

Dari jumlah tersebut, rinciannya terdapat 372.344 tukang dan 7.453 tenaga pendamping masyarakat yang terserap.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, PKT program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah ini merupakan bentuk dari perhatian pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan rumah, sekaligus mengurangi angka pengangguran di daerah.

“Kami berharap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," terang Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Sabtu (17/9/2022).

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan PKT BSPS.

Baca juga: Lewat BSPS, 60.706 Rumah Tak Layak Huni Berhasil Dibedah

Terlebih, program ini diharapkan mampu mempercepat proses pembangunan rumah, khususnya peningkatan kualitas rumah dari yang tidak layak huni menjadi lebih layak huni.

Selain itu, PKT BSPS juga dapat membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan daya beli masyarakat di daerah.

“Kami siap melibatkan masyarakat dalam Program Sejuta Rumah (PSR) melalui PKT dalam kegiatan penyaluran BSPS,” kata Iwan.

Oleh karena itu, pihaknya juga ingin mendorong semangat gotong-royong antar-warga dalam pembangunan rumah melalui BSPS ini.

Menurut dia, dana BSPS ini hanyalah stimulan bagi masyarakat dan diharapkan pemerintah daerah (Pemda), serta stakeholder perumahan lainnya juga bisa ikut meningkatkan kualitas rumah.

Ini bisa melalui dana corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial yang dimiliki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com