Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat BSPS, 60.706 Rumah Tak Layak Huni Berhasil Dibedah

Kompas.com - 29/06/2022, 12:32 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga kini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun 60.706 unit rumah swadaya melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Indonesia.

Hal ini sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

"Sedangkan untuk progres fisiknya yang sudah terlaksana sebanyak 60.706 unit atau 58,94 persen," tegasnya.

Menurut Iwan, hingga saat ini masih ada beberapa perubahan usulan calon penerima bantuan BSPS.

Sementara pada tahun 2022 ini, Ditjen Perumahan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 2,23 triliun untuk program BSPS dengan target membedah103.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH).

Berdasarkan data, program BSPS yang dilaksanakan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT) pada tahun 2022 menargetkan terserapnya tenaga kerja sebanyak 206.000 orang.

Baca juga: Mau Dapat Bantuan Rumah Swadaya? Cek Dulu Syaratnya Berikut Ini

Hingga saat ini, progres tenaga kerja yang sudah terserap sebanyak 121.412 orang.

Program BSPS merupakan stimulan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rumah rendah yang rumahnya tidak layak huni.

Dengan dana BSPS tersebut, mereka diharapkan berswadaya membangun rumahnya menjadi lebih layak huni.

Selanjutnya Iwan juga menyampaikan capaian program satu juta rumah tahun 2022 yang hingga saat ini sudah mencapai 460.269 unit.

Capaian tersebut terdiri dari 82 persen untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 378.983 unit.

Sementara rumah non-MBR sebanyak 81.286 unit atau sekitar 18 persen dari total rumah yang dibangun.

"Secara menyeluruh, progres keuangan Ditjen Perumahan hingga 28 Juni 2022 sebesar 38,02 persen, sekitar Rp2,62 triliun dari alokasi anggaran 2022 sebesar Rp 6,9 triliun dan progres fisik sebesar 33,75 persen," tutup dia.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com