Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal RIKA, Teknologi Rumah Modular Kayu yang Tahan Gempa

Kompas.com - 23/08/2022, 07:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR memiliki sejumlah teknologi rumah modular. Seperti halnya Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dan Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN).

Akan tetapi tak hanya itu, masih terdapat pula teknologi Rumah Instan Kayu (RIKA). Lantas, apa itu RIKA?

Mengutip artikel Kompas.com pada 2018 silam, Puslitbang Perumahan dan Pemukiman Kementerian PUPR pernah menjelaskan soal RIKA.

RIKA menjadi salah satu teknologi rumah tahan gempa yang menggunakan bahan dasar kayu sebagai pembentuk konstruksinya.

Kayu yang digunakan merupakan kayu rekayasa atau engineering wood yang jenisnya cepat tumbuh seperti sengon.

Jenis kayu itu bisa dipanen saat usia pohon kurang dari 10 tahun. Berbeda dengan kayu solid yang memerlukan usia pohon mencapai 30 tahun.

 

Kayu cepat tumbuh sengaja dipilih karena produksinya masif dan cepat. Dengan proses rekayasa, kayu diperkuat agar dapat memiliki struktur lebih kokoh.

Baca juga: Mengenal Konsep Rumah Tumbuh, Solusi Bangun Hunian Hemat Budget

Selain itu, engineering wood memiliki kelebihan ramah lingkungan. Karena menggunakan kayu yang cepat rumbuh sehingga lebih cepat memulihkan hutannya.

 

Konstruksi rumah menggunakan kayu juga relatif lebih mudah untuk dirancang tahan gempa.

Pasalnya, sifat dasar material lebih ringan bila dibandingkan beton dan batu bata pada umumnya.

Untuk level magnitudo ketahanannya, tergantung pada lokasi rumah tersebut dibangun.

Bila konstruksi dirangkai dengan standar yang telah ditentukan serta menggunakan material berkualitas, dapat dipastikan rumah tersebut tahan gempa.

Baca juga: Mengenal Ruspin, Rumah Modular yang Bisa Rampung Dalam Waktu 8 Hari

Sementara untuk proses pembangunan RIKA, paling tidak memerlukan waktu 30 hari per satu unit rumah.

Lalu, merujuk dari laman Kementerian PUPR, terdapat sederet kelebihan teknologi RIKA.

Meliputi, tiga kali lebih kuat dibanding kekuatan kayu aslinya, lebih cepat, ringan, ramah lingkungan.

Kemudian, sangat tepat untuk hunian sementara dan hunian tetap, lebih murah, lebih tahan gempa; movable (knock-down), serta dapat diterapkan di berbagai kondisi lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com