Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Rumah Anda Antibocor? Gunakan Bahan Ini

Kompas.com - 03/06/2022, 08:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Kebanyakan rumah di Indonesia menggunakan atap genteng yang dipasang secara miring.

Pemasangan genteng dengan teknik seperti ini memberikan beragam manfaat, seperti membuat air hujan lekas turun ke tanah dan tidak menggenang di atap.

Akan tetapi, terkadang ada pemilik rumah yang menginginkan desain rumah tanpa atap genteng, sehingga bagian atas rumah bisa digunakan sebagai area menjemur pakaian atau ruang bersantai saat berkumpul bersama keluarga.

Sayangnya pilihan desain atap model ini memiliki kelemahan seperti lebih mudah bocor. Pasalnya, air hujan akan cenderung menggenang di atap dan tidak langsung turun ke tanah.

Namun untuk menanggulangi masalah tersebut, Anda bisa menggunakan lapisan kedap air untuk membantuk menghentikan penetrasi air agar tidak menyusup ke pondasi yakni waterproofing membrane.

Baca juga: Awas Korsleting Listrik, Segera Ambil Tindakan Ini Bila Atap Bocor

Kinerja waterproofing membrane atau membran waterproofing juga mampu melindungi struktur bangunan sehingga membantu mencegah kebocoran atap.

Material ini umumnya berupa cairan atau lembaran dan dapat dilekatkan di sekitar fondasi, seperti pelat struktural dan beton untuk membuatnya lebih mudah dirawat.

Terdapat berbagai jenis membran waterproofing di pasaran, misalnya yang berbentuk cairan dan yang berbentuk lembaran.

Membran waterproofing cair akan disemprotkan atau disikat ke permukaan dan membentuk selaput monolitik tanpa memerlukan las atau jahitan.

Sedangkan membran lembaran biasanya berbentuk gulungan dengan jenis yang termasuk populer adalah waterproofing bitumen membrane.

Baca juga: Kenapa Asbes Tidak Lagi Digunakan sebagai Atap Rumah? Ini Penjelasannya

Membran waterproofing bitumen terbuat dari aspal, polimer, perekat, penstabil mineral, dan bisa diperkuat dengan serat kaca atau poliester.

Produk ini dirancang dengan butiran mineral, pelapis, film, atau permukaan buram lain, dan dilindungi dengan kertas yang dilepas selama pemasangan.

Jenis membran waterproofing lain adalah membran EPDM yang terbuat dari karet EPDM berkualitas.

Produk ini berkekuatan daya tarik tinggi dan tahan terhadap pelapukan, penuaan panas, ozon, sinar UV, asam, alkali, hingga pelarut beroksigen.

Proses instalasinya juga dinilai lebih cepat dan aman dengan penerapan ketebalan mulai dari 10 milimeter hingga 40 milimeter secara vertikal dan 25 milimeter untuk bagian bangunan yang berada di atas kepala.

Lebih lanjut, terdapat membran termoplastik yang menawarkan harga produk lebih murah dibandingkan dengan yang lain.

Membran ini terdiri dari campuran polipropilen, etilen-propilen, dan sering diperkuat dengan poliester.

Membran termoplastik dapat mengandung penyerap UV, pewarna, penghambat api, atau tambahan bahan lain yang diperlukan.

Pada umumnya, membran termoplastik memiliki panjang 1,8-3,6 meter dengan ketebalan dari 40-100 milimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com