Urai Kepadatan Kendaraan, Kemenhub Tambah Kapal untuk Mudik

JAKARTA, KOMPAS.com – Demi mengurai kepadatan arus kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten pada puncak arus mudik, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lakukan sejumlah strategi.

Melansir Antara, Sabtu (30/4/2022), salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan menambah sejumlah armada kapal penyebrangan.

Adapun puncak arus mudik diprediksi berlangsung mulai Jumat kemarin sampai dengan hari ini.

Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyebrangan Kemenhub Junaidi mengatakan, pihaknya menambah 8 unit kapal dari hari sebelumnya menjadi total 42 unit.

Kemenhub juga menggunakan dermaga tambahan yang berada di Pelabuhan Indah Kiat, Banten untuk memperluas kapasitas pelabuhan.

Baca juga: Pelabuhan Merak Padat Kendaraan, Menhub Minta Diterapkan First in First out

Nantinya, pemudik akan diangkut dengan menggunakan kapal KM Mutiara Ferindo VII dengan tujuan Pelabuhan Panjang di Bandang Lampung, bukan ke Pelabuhan Bakauheni.

Selain itu, Kemenhub akan menambah satu pelabuhan di Bojonegara, Banten yang akan dimanfaatkan untuk mengurangi intensitas kerja di Pelabuhan Merak.

“Pada Jumat, kami sudah memberangkatkan Mutiara Ferindo VII yang mengangkut 362 kendaraan ke Pelabuhan Panjang,” ungkap Junaidi.

Selanjutnya, Kemenhub juga akan menambah kapal yang diarahan ke Pelabuhan Panjang dari Pelabuhan Indah Kiat menggunakan kapal KM Mutiara Berkah I dan akan difungsikan mulai hari ini.

Adapun langkah lain yang diambil untuk mengurai kepadatan kendaraan adalah dengan mengoperasikan Dermaga 1 Pelabuhan Merak yang sebelumnya tidak dapat digunakan karena masih direnovasi.

Baca juga: Mudik ke Sumatera, Cek Biaya Penyeberangan Merak-Bakauheni 2022

“Dermaga 1 sudah selesai. Kami pun akan berupaya untuk mempercepat bongkar muat dan menambah trip kapal,” tambah Junaidi.

Junaidi pun mengklaim, seluruh kapal penyebrangan yang digunakan untuk mengangkut pemudik dari Pelabuhan Merak memiliki kondisi bagus dan tidak bermasalah secara administrasi.

Penulis: Michael Siahaan | Editor: Muhammad Yusuf