Selama Ramadhan, Mal Kelas Atas di Jakarta Diprediksi Lebih Ramai

JAKARTA, KOMPAS.com - Okupansi mal atau pusat perbelanjaan menengah atas dan premium di Jakarta tercatat mencapai 80 persen pada kuartal I-2022.

"Sebenarnya ini adalah fenomena lama tapi saya mau highlight lagi, bahwa mal-mal menengah atas rata-rata okupansinya tinggi," ujar Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam webinar Real Estate Market Update Jakarta-Bali Q1 2022, Rabu (6/4/2022).

Pengelolaan pusat perbelanjaan menjadi faktor penyebab utama fenomena ini terus terjadi, bahkan saat pandemi berlangsung.

Tak berhenti di situ, pengelola salah satu mal kelas atas di Jakarta, Grand Indonesia, bahkan memprediksi jumlah kunjungan mereka meningkat hingga 10 persen selama Ramadhan.

Artinya, jumlah kunjungan akan menyentuh angka 55.000 orang per hari dari 50.000 orang per hari pada hari-hari biasa.

Baca juga: Ini Deretan Mal Mewah Jakarta yang Bisa Dikunjungi Saat Ngabuburit

"Kami perkirakan tahun ini rata-rata naik lebih tinggi sedikit," jelas Corporate Communications Manager GI Dinia Widodo, dikutip dari Antara, Selasa (19/4/2022).

Adapun secara akumulasi satu tahun jumlah pengunjung pada tahun 2021 mecapai 16 juta orang.

Pencapaian ini menyusul kasus covid-19 yang kian terkendali hingga tingginya capaian vaksinasi yang mendorong pemerintah untuk melonggarkan sejumlah ketentuan dalam PPKM level dua.

Diketahui bahwa per hari ini telah berlaku Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 22 tahun 2022.

Dalam kebijakan tersebut tertulis bahwa mal dan pusat perdangangan diperbolehkan beroperasi hingga pukul 22.000 WIB dengan jumlah kapasitas pengunjung sebanyak 75 persen.

Baca juga: Deretan Mal Terbesar di Indonesia, Tempat Ngadem Sambil Ngabuburit

Kembali membahas mengenai prediksi okupansi mal, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyampaikan tingkat keterisian mal diperkirakan meningkat 15-30 persen saat bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.

Proyeksi peningkatan tersebut diharapkan mampu menyumbang peningkatan rata-rata okupansi pusat perbelanjaan 2022 hingga 70-80 persen.