Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertahankan Okupansi Perkantoran, Pengelola Lanjutkan Diskon Sewa

Kompas.com - 06/04/2022, 14:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa pengelola gedung perkantoran di Jakarta menurunkan tarif sewa pada kuartal satu 2022.

Berdasarkan laporan Colliers International Indonesia, penurunan harga sewa ini dilakukan untuk mengejar dan mempertahankan tingkat hunian, sehingga biaya operasional perusahaan bisa tertutup.

“Jadi mereka harus mencapai tingkat okupansi tertentu supaya operasional mereka bisa dibebankan kepada penghuni,” ujar Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam webinar Real Estate Market Update Jakarta-Bali Q1 2022, Rabu (6/4/2022).

Adapun tarif sewa di kawasan Central Business District (CBD) saat ini adalah Rp 235.653 dan di kawasan non-CBD adalah Rp 176.737.

Jika dibandingkan dengan kuartal dua 2020, tarif sewa tersebut diketahui mengalami penurunan hingga 11 persen di kawasan CBD dan turun 8 persen di kawasan non-CBD.

Baca juga: Pasokan Baru dan Hybrid Working Bikin Okupansi Perkantoran Turun Drastis

Ferry berpendapat. hal ini adalah fenomena yang jarang terjadi karena sebelum pandemi, diskon akan dikeluarkan jika penyewa telah serius untuk bernegosiasi dengan pemilik gedung.

“Jadi bisa dibayangkan kalau dalam tahap negosiasi tentunya angka ini bisa sangat fleksibel, tergantung dengan berapa luas si penyewa mau ambil dan siapa penyewanya,” ungkap Ferry.

Sehingga, apabila penyewa dengan reputasi baik dan besar dampaknya terhadap gedung, biasanya mereka akan mendapat diskon yang lebih menarik.

Sementara jika melihat gedung strata, Ferry menjelaskan kebanyakan pengelola gedung telah mulai menawarkan ruang mereka untuk disewakan.

Sedangkan untuk harga jual gedung perkantoran di CBD dan non-CBD cenderung stabil. Bahkan saat ini, ruang kantor jual kebanyakan ditawarkan untuk disewakan.

Baca juga: Tahun Ini, Crazy Rich Dunia Banyak Belanja Perkantoran

Adapun tingkat hunian atau okupansi perkantoran pada kuartal I-2022 tercatat mengalami penurunan secara drastis.

Penurunan okupansi perkantoran di CBD terjadi sebesar 3 persen secara kuartalan menjadi 75,3 persen dan di kawasan non-CBD turun 3,9 persen.

Faktor penyebabnya adalah masuknya suplai perkantoran secara perlahan dan beberapa perusahaan yang masih menerapkan sistem hybrid working.

Untuk ke depannya diproyeksikan, gedung kantor kelas premium yang beroperasi bisa memberikan pengaruh terhadap perhitungan rata-rata tarif sewa, terutama di CBD.

Akan tetapi, karena besarnya ruang yang belum terserap, perbedaan antara penawaran hingga tarif transaksi masih relatif lebar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com