Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Randugunting Diresmikan, Ini Manfaat untuk Masyarakat Blora

Kompas.com - 06/01/2022, 06:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, hari ini, Rabu (05/01/2022). 

Dalam peresmiannya, Jokowi menyampaikan Bendungan Randugunting memiliki kapasitas volume tampung air 14,4 juta meter kubik yang dapat mengairi kurang lebih 650 hektare sawah yang berada di Kabupaten Blora, Pati, dan Rembang.

Jokowi berharap dengan selesainya waduk Randugunting di Kabupaten Blora ini ketahanan pangan kita akan semakin baik, dan kemandirian pangan akan semakin baik.

"Hal ini karena kunci dari ketahanan pangan kita adalah air dan air akan ada kalau kita memiliki waduk sebanyak-banyaknya," kata Jokowi dalam keterangannya, Rabu (05/01/2022). 

Baca juga: Awali 2022, Jokowi Resmikan Bendungan Randugunting di Jateng

Bendungan Randugunting merupakan bendungan ke-14 yang diresmikan Presiden Jokowi dari 15 bendungan yang selesai 2021. Peresmian bendungan ini merupakan yang pertama pada tahun 2022.

"Kita juga harapkan Waduk Randugunting bisa menjadi tempat pariwisata sangat baik bagi masyarakat Kabupaten Blora dan sekitarnya," tuturnya. 

Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Randugunting sudah direncanakan sejak 1990-an untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Blora dan Rembang.

Pembangunan mulai dikerjakan pada 2018 dan selesai di awal 2022 atau lebih cepat 10 bulan dari kontrak yang jatuh pada November 2022.

"Kita tahu bahwa Blora dan Rembang ini termasuk rawan atau langka air. Dengan konversi dari sawah tadah hujan menjadi sistem irigasi teknis dengan air yang bersumber dari bendungan, kita berharap intensitas tanam meningkat," ucap Basuki.

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menuturkan Bendungan Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektar juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75 persen atau sebesar 81 meter kubik per detik dengan pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektar menjadi 2.285 hektar.

"Selain sebagai retensi banjir, tadi Bapak Presiden manaiki perahu, ada bebek-bebekan yang artinya potensi destinasi pariwisata itu sangat besar di Bendungan Randugunting," imbuh Jarot. 

Pembangunan Bendungan Randugunting yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 senilai Rp 880 miliar dapat selesai lebih cepat, karena tidak ada hambatan secara teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan.

Di samping itu, dalam kesempatan tersbeut Jokowi juga menandatangani prasasti tanda selesainya pembangunan Embung Kedung Sambi di Desa Klopoduwur, Kabupaten Blora.

Embung ini dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2019 dengan biaya sebesar Rp 18, 7 miliar.

Embung tersebut memiliki kapasitas tampung sebesar 232 juta meter kubik dengan luas genangan 4,92 hektar.

Manfaat utama embung adalah untuk irigasi seluas 30 hektar dan penyediaan air baku 7,79 liter per detik.

Embung Kedung Sambi juga berpotensi sebagai kawasan konservasi air dan destinasi agrowisata, khususnya varietas Melon Golden Aroma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com