Mana yang Lebih Tahan Banting, Lantai Vinyl atau Linoleum?

KOMPAS.com – Lantai vinyl dan linoleum terkenal sebagai dua jenis lantai dengan bahan yang tahan banting.

Meskipun penampilannya nampak mirip, rupanya lantai vinyl dan loneliun memiliki karakteristik masing-masing yang menjadi pembeda.

Lantas, manakah yang lebih baik antara lantai vinyl dengan lantai linoleum?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, hal pertama yang harus diketahui adalah bahan dasar pembuatannya.

Dilansir dari The Spruce, Kamis (23/12/2021), lantai linoleum terbuat dari minyak biji rami dan pertama kali ditemukan pada tahun 1800-an.

Cara pembuatannya adalah dengan mencampur biji rami dengan debu kayu gabus, tepung kayu dan damar lalu ditekan untuk menjadi lembaran yang disebut lantai.

Sedangkan lantai vinyl terbuat dari bahan sintetis polivinil klorida (PVC) dan berbagai plasticizer ftalat untuk fleksibilitas.

Lantai vinyl ditemukan pada tahun 1920-an dan digunakan sejak tahun 1950-an untuk menggantikan penggunaan lantai linoleum karena harganya yang lebih murah.

Namun sayangnya, bahan pembuat lantai vinyl mengandung bahan karsinogenik yang berbaha bagi kesehatan tubuh.

Selain itu, vinyl juga menggunakan minyak bumi dalam jumlah besar serta membutuhkan energi yang cukup besar dalam pembuatannya. Ini tentu bisa membahayakan lingkungan.

Beralih ke tampilan, lantai vinyl memiliki banyak pilihan pola dan gambar yang tak terbatas untuk konsumen.

Tetapi sangat disayangkan, lantai vinyl yang sudah tua cenderung akan menimbulkan bintik-bintik yang usang dan terlihat lusuh.

Sementara itu, berbeda dengan lantai vinyl, lantai linoleum memiliki warna dan pola yang hadir secara dimensional melalui seluruh ketebalan bahan pembuatnya.

Hal itu menyebabkan lantai linoleum tidak memiliki banyak pilihan desain dan warna. Akan tetapi, lantai linoleum yang sudah tua tidak akan banyak berubah dari segi warna maupun pola sehingga tetap cantik untuk digunakan.

Selanjutnya adalah terkait perawatan dan pembersihan, kedua lantai ini sangat mudah dibersihkan dengan disapu atau dipel secara teratur tanpa khawatir akan perubahan warna.

Kedua bahan ini juga tahan akan kelembapan, jamur dan lumut jika dibersihkan secara berkala.

Kendati demikian, perlu untuk memerhatikan penggunaan deterjen ketika mengepel lantai linoleum karena deterjen dengan pH tinggi bisa merusak permukaannya.