Bangun Tol Cijago, TLKJ Dapat Pinjaman Rp 2,68 Triliun dari BNI dan SMI

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ) mendapatkan kredit sindikasi sebesar Rp 2,68 triliun atau tepatnya Rp 2.686.638.500.000 dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.

Kredit sindikasi yang diteken pada Selasa (14/12/2021) ini, untuk mendanai proyek Tol Cinere-Jagorawi (Cijago).

Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi III BNI Rudy Sihombing mengatakan, BNI bersama SMI berkomitmen untuk selalu mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk Tol Cijago.

"Dengan menyalurkan kredit kepada Translingkar Kita Jaya, kredit sindikasi kali ini disalurkan untuk pembangunan proyek Tol Cinere-Jagorawi atau yang kita kenal Cijago," ucap Rudy dalam sambutannya, Selasa (14/12/2021).

Rudy menjelaskan, kredit sindikasi ini diberikan dengan jangka waktu selama 15 tahun dengan nilai pembiayaan Rp 2,68 triliun.

Besaran kredit sindikasi tersebut terdiri dari porsi BNI sebagai lead arranger sebesar Rp 1,38 triliun dan SMI mencapai Rp 1,3 triliun.

Baca juga: Lengkapi Jalan Tol Cijago, Progres Seksi 3 Limo-Kukusan Baru 9,43 Persen

Dengan pembiayaan ini, BNI juga berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan kepada holding maupun grup usaha PT Kompas Gramedia.

Rudy berharap, pekerjaan proyek jalan tol ini bisa berjalan dengan baik hingga akhir dan mampu memecahkan masalah transportasi.

Selain itu juga dapat memberikan multiplier effect (efek ganda) yang kuat untuk peningkatkan kinerja ekonomi nasional.

"Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu pimpinan di Kompas Gramedia dan grup usahanya. Semoga kesempatan dan peluang tahun depan dapat kita optimalkan sebagaimana kita rencanakan dengan matang tahun ini," ungkap dia.

Sementara itu, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama berharap agar pembangunan Tol Cijago dapat berjalan dengan baik, minim hambatan, dan dapat segera digunakan oleh masyarakat umum.

"Pembangunan Tol Cijago oleh Translingkar Kita Jaya kita harapkan selesai 1,5 tahun dan prosesnya bisa berjalan dengan baik," pungkas Lilik.