Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Rahmayadi Dikritik soal Aspal Rumah Dinas Rp 2 Miliar, Kenali Jenis-jenisnya

Kompas.com - 14/12/2021, 07:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk pengaspalan jalan di halaman Rumah Dinas Gubernur Sumut di Jalan Sudirman, Medan.

Dalam waktu dekat, proyek yang menggunakan APBD 2021 itu segera dieksekusi.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengungkapkan, hal yang wajar jika anggaran sebesar itu digelontorkan untuk pengaspalan sekaligus renovasi rumah dinas.

"Nanti mau saya bikin Rp 10 miliar," kata Edy di rumah dinasnya, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (13/12/2021).

Langkah Edy ini menuai kritik masyarakat karena dinilai memboroskan anggaran.

Baca juga: Mengulas Keunggulan Aspal Karet yang Ditampiilkan Indonesia di Dubai Expo

Lepas dari boros atau tidak, aspal merupakan elemen penting dalam pekerjaan perkerasan lentur pembangunan infrastruktur jalan.

Fungsi aspal yaitu sebagai material pengikat antara aspal dan agregat dan antara aspal itu sendiri.

Selain itu, fungsi lainnya sebagai bahan pengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang terdapat dalam agregat tersebut. 

Material aspal diklaim tahan terhadap pelapukan yang disebabkan oleh cuaca, derajat pengerasan dan ketahanan terhadap air.

Tapi tahukah Anda, bahwa aspal memiliki beragam jenis dengan materialnya pembuatannya yang berbeda-beda. Setiap jenis aspal juga memiliki kelebihannya masing-masing. 

Dilansir bpsdm.pu.go.id, berikut jenis-jenis aspal dan kelebihannya : 

1. Aspal minyak

Aspal minyak terbuat dari material sisa yang tidak dapat lagi diproses secara ekonomi dari proses destilasi minyak bumi di pabrik kilang minyak.

Bahan tersebut dikenal dalam tiga kelas Penetrasi yaitu Pen 40/50, Pen 80/70 dan Pen 80/100.

Semakin rendah angka penetrasi maka akan semakin keras wujud aspal, semakin susah cara penanganannya karena diperlukan suhu lebih tinggi agar aspal menjadi lunak atau cair.

Sebaliknya semakin tinggi angka penetrasi maka aspal akan mudah encer, mudah dikerjakan, tetapi terancam sulit untuk mencapai kestabilan campuran aspal, terutama pada iklim panas seperti di Indonesia, karena aspal cenderung melunak pada suhu udara tinggi.

Pengerjaan aspal umumnya memerlukan pemanasan pada suhu sekitar 1.100 celcius sampai 1700 celcius supaya aspal menjadi encer sehingga mudah untuk dipompa, dipindahkan dan dicampur dengan agregat ataupun dipadatkan.

Kalau aspal dipanaskan berkali-kali dan dalam waktu lama, maka banyak minyak aromatik yang menguap sehingga aspal mengeras, artinya angka penetrasinya menurun.

Aspal dengan penetrasi rendah akan gampang kena oksidasi sehingga menjadi getas, kehilangan daya lengketnya, akibatnya lapis aspal akan terburai atau lepas butir.

Karena itu di Indonesia ditetapkan bahwa angka terendah untuk penetrasi bahan aspal
adalah 50.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com