Jalur Kereta Api Ditargetkan Bertambah 64 Kilometer hingga Akhir 2021

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Supandi mengatakan hingga akhir tahun 2021 jalur kereta api di Indonesia ditargetkan bertambah sepanjang 64 kilometer.

"Target sampai akhir tahun bertambah 64 kilometer," kata Supandi kepada Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Supandi menjelaskan untuk penambahan jalur kereta api tahun ini yaitu fokus pada pembangunan jalur ganda di Pulau Jawa dan penyelesaian jalur kereta api Makassar-Parepare Segmen Pangkep dan Garongkong.

"Selain itu, tahun ini juga kami membangun lanjutan jalur ganda Bogor-Sukabumi, jalur ganda Gedebage-Haurpugur, jalur double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang dan penyelesaian Jalur Langsa Besitang," ungkap dia.

Baca juga: Tiket Kereta Terintegrasi PeduliLindungi, Begini Syarat Perjalanan Jauh

Meski tak merinci berapa realisasi panjang jalur baru yang telah dibangun hingga saat ini, tetapi Supandi mencatat hingga Semester I-2021, jalur kereta api aktif di Indonesia ada sepanjang 6.356 kilometer.

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Jendeal Perkeretaapian Kemenhub tahun ini turut mengalami refocusing anggaran untuk membantu penanganan Covid-19.

Pagu anggaran Ditjen Perkeretaapian pada tahun ini sebesar Rp 11,03 triliun. Kemudian terdampak refocusing sebesar Rp 2,89 triliun sehingga berubah besaran totalnya menjadi RP 8,11 triliun.

Akibat refocusing tersebut, terdapat sejumlah pembangunan jalur lintas kereta api baru yang terpaksa ditunda.

Jalur tersebut di antaranya yaitu jalur kereta api menuju pelabuhan Tanjung Mas di Jawa Tengah dan tertundanya satu lintas pembangunan jalur kereta api perkotaan yaitu pembangunan jalur layang lintas Medan-Binjai.

Selanjutnya terdapat juga penindaan pembangunan jalur kereta api lintas Lhokseumawe-Bireuen (lanjutan segmen Krueng Geukeuh-Paloh), pembangunan jalur gandar Solo-Semarang fase 1 (Solo Balapan-Kadipiro), dan pembangunan jalur simpang di antara Bandara-Kadipiro.