JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem transaksi tol non-tunai nir-sentuh berbasis Multi-Lane Free Flow (MLFF) yang memanfaatkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) akan resmi diterapkan mulai Tahun 2022.
Hal ini menyusul kemenangan Roatex Ltd Zrt yang memenangi tender Badan Usaha Pelaksana (BUP) proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Kemenangan perusahaan yang berbasis di Hongaria tersebut diputuskan melalui Surat Penetapan Menteri PUPR Nomor PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 januari 2021.
Proyek KPBU senilai Rp 6,4 triliun untuk masa konsesi sepuluh tahun ini dilandasi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 16 tahun 2017 tentang Transaksi Tol Nontunai.
Baca juga: Terapkan Transaksi Tol MLFF, Roatex Hongaria Ajak Jasa Marga dan Telkom
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, sistem transaksi ini diyakini dapat memberikan pelayanan yang efektif, dan efisien, serta meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi pengguna, termasuk yang berkaitan dengan transaksi non-tunai.
"Tujuannya meminimalkan kerugian akibat antrean di gerbang tol (GT), meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol, dan meningkatkan sistem transaksi tol," ujar Danang dalam konferensi pers virtual, Selasa (02/02/2021).
Sebelum penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS), BPJT memberikan Roatex Ltd Zrt selaku BUP, waktu 70 hari untuk menyelesaikan seluruh dokumen yang diperlukan.
Waktu 70 hari itu terbagi menjadi dua, 30 hari untuk pembentukan badan usaha dan 40 hari proses menuju signing PKS antara Roatex Ltd Zrt dan BPJT.
"Semakin cepat mereka berhasil membentuk perusahaan terbatas (PT) di Indonesia untuk pembentukan BUP selama 30 hari pertama itu, maka setelah 40 hari kemudian akan dilakukan proses penandatanganan PKS," urai Danang.
Baca juga: Indonesia di Antara Penerapan MLFF Berbasis Satelit dan Pasar Asia Pasifik
Untuk tahap awal implementasi sistem transaksi tol tanpa setop ini akan dilakukan di 40 jalan tol eksisting di Pulau Jawa dan Bali.
Anggota BPJT dari unsur akademisi Eka Pria Anas mengungkapkan, ruas-ruas tersebut berkontribusi terhadap traffic jalan tol secara keseluruhan dengan angka lebih dari 80 persen.
"Termasuk ruas tol di Jabodetabek, Tol Trans-Jawa di Semarang, Tol Trans-Jawa di Surabaya, serta tol di Bali," kata Eka.
Sementara ruas tol di luar Pulau Jawa dan Bali, seperti Tol Trans-Sumatera, akan diberlakukan kemudian.
"Pada awal operasionalisasi, target 50 persen ruas tol sudah mengimplementasikan teknologi ini. Kemudian awal 2023, kami targetkan implementasi sistem ini sudah 100 persen," tuntas Eka.
Berikut 40 jalan tol dengan implementasi sistem transaksi tol berbasis MLFF:
Catatan redaksi:
Artikel ini telah mengalami penyuntingan lebih lanjut pada judul dan isi, menyusul ralat yang disampaikan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Krisno Yuwono pada Rabu (03/02/2021) pukul 14.49 WIB.
Sebelumnya judul artikel tertulis: Ini Daftar 41 Jalan Tol yang Diberlakukan Sistem Transaksi Tanpa Setop
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.