Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Bina Marga Siap Kirim Alat Berat Benahi Longsor Sumedang

Kompas.com - 12/01/2021, 16:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana longsor yang tejadi di Desa Cihanjuang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (09/01/2021) lalu mengakibatkan 14 orang meninggal dunia, dan 25 orang luka ringan.

Sementara 26 orang lainnya hingga kini belum ditemukan.

Selain itu, bencana longsor ini juga mengakibatkan sejumlah kerugian materiil seperti kerusakan bangunan rumah dan infrastruktur jalan.

Tercatat 14 rumah di dusun Bojong Kondang RT 003 RW 010 Desa Cihanjuang yang tertimbun longsor dan mengalami rusak berat.

Hingga kini, belum diketahui berapa besar nilai kerugian pasti yang dialami masyarakat akibat terjadinya longsor tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter ini.

Baca juga: Gerak Cepat BPJN NTT Tangani Jalan Trans-Timor yang Terancam Longsor

Adapun penanganan pasca-bencana longsor ini dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.

Meski demikian, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya siap untuk membantu penanganan bencana longsor yang terjadi di Sumedang.

Kata dia, Ditjen Bina Marga jika dibutuhkan akan membantu penyediaan alat berat untuk penanganan pasca-bencana.

"Kami siap membantu jika diperlukan," kata Hedy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/01/2021).

Hedy menerangkan, kejadian longsor di Sumedang sejatinya bukan merupakan wewenang Ditjen Bina Marga. Pasalnya, bencana tersebut tidak mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan nasional.

"Kecuali kalau Pemdanya butuh bantuan alat ya kita support. Sejauh ini belum ada request (permintaan), artinya mereka sudah bisa meng-handle sendiri," jelas Hedy.

Hedy mengaku, pihaknya pun tak mengetahui detail kerusakan yang dialami akibat longsor. Seperti kerusakan bangunan rumah, jalan dan jembatan.

"Kebetulan itu bukan di area jalan nasional, jadi saya tidak mendapatkan data detail soal itu," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com